CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

BI Ingatkan Stagflasi Global Membayangi Prospek Ekonomi Indonesia


Senin, 27 Juni 2022 / 16:12 WIB
BI Ingatkan Stagflasi Global Membayangi Prospek Ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, masih ada risiko yang membayangi pergerakan perekonomian Indonesia ke depan. Risiko ini terutama datangnya dari kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian.

“Situasi global saat ini masih sangat fluid (bisa berubah-ubah). Kami melihat, risiko stagflasi global masih membayangi perekonomian ke depan,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam rapat kerja bersama DPR, Senin (28/6).

Sedikit gambaran, kondisi stagflasi adalah kondisi di saat perekonomian suatu negara mengalami peningkatan harga (inflasi) yang signifikan, di saat negara tersebut kemudian mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu, BI sangat memperhatikan kondisi inflasi dalam negeri. Menurut Destry, inflasi pada tahun ini memang akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, dan bahkan bisa berada di batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4% yoy, atau lebih tepatnya inflasi 2022 mungkin ada di level 4,2% yoy.

Baca Juga: Mau All Out, BI Siap Kerek Suku Bunga Acuan Bila Inflasi Inti Meningkat Tajam

Untuk menjaga agar inflasi tak melambung signifikan, maka BI utamanya akan menjaga inflasi dari kelompok pangan bergejolak (volatile food) dan juga dampak ekspektasi inflasi.

“Makanya kami akan all out, mengeluarkan semua kebijakan yang kami miliki. Kalau nanti ada tanda-tanda peningkatan inflasi inti, kami akan menyesuaikan suku bunga,” tegas Destry.

Nah, meski kondisi inflasi pada tahun ini akan melampaui target yang dipatok BI, Destry yakin inflasi pada tahun depan sudah kembali ke kisaran sasaran yang sebesar 2% yoy hingga 4% yoy.

Selain kondisi inflasi yang diyakini melandai, BI bersama dengan pemerintah dan Badan Anggaran DPR RI menyepakati target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023 berada di kisaran 5,3% yoy hingga 5,9% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×