kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI Ingatkan Stagflasi Global Membayangi Prospek Ekonomi Indonesia


Senin, 27 Juni 2022 / 16:12 WIB
BI Ingatkan Stagflasi Global Membayangi Prospek Ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, masih ada risiko yang membayangi pergerakan perekonomian Indonesia ke depan. Risiko ini terutama datangnya dari kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian.

“Situasi global saat ini masih sangat fluid (bisa berubah-ubah). Kami melihat, risiko stagflasi global masih membayangi perekonomian ke depan,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam rapat kerja bersama DPR, Senin (28/6).

Sedikit gambaran, kondisi stagflasi adalah kondisi di saat perekonomian suatu negara mengalami peningkatan harga (inflasi) yang signifikan, di saat negara tersebut kemudian mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu, BI sangat memperhatikan kondisi inflasi dalam negeri. Menurut Destry, inflasi pada tahun ini memang akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, dan bahkan bisa berada di batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4% yoy, atau lebih tepatnya inflasi 2022 mungkin ada di level 4,2% yoy.

Baca Juga: Mau All Out, BI Siap Kerek Suku Bunga Acuan Bila Inflasi Inti Meningkat Tajam

Untuk menjaga agar inflasi tak melambung signifikan, maka BI utamanya akan menjaga inflasi dari kelompok pangan bergejolak (volatile food) dan juga dampak ekspektasi inflasi.

“Makanya kami akan all out, mengeluarkan semua kebijakan yang kami miliki. Kalau nanti ada tanda-tanda peningkatan inflasi inti, kami akan menyesuaikan suku bunga,” tegas Destry.

Nah, meski kondisi inflasi pada tahun ini akan melampaui target yang dipatok BI, Destry yakin inflasi pada tahun depan sudah kembali ke kisaran sasaran yang sebesar 2% yoy hingga 4% yoy.

Selain kondisi inflasi yang diyakini melandai, BI bersama dengan pemerintah dan Badan Anggaran DPR RI menyepakati target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023 berada di kisaran 5,3% yoy hingga 5,9% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×