Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menjaga kondisi inflasi dalam negeri tidak melambung signifikan, Bank Indonesia (BI) mengaku siap mengerahkan seluruh kebijakannya, termasuk kebijakan suku bunga.
“Kami akan all out kebijakan yang kami miliki dan bahkan penyesuaian suku bunga acuan, kalau ada tanda-tanda kenaikan inflasi inti,” tutur Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam rapat kerja bersama dengan wakil rakyat, Senin (28/6) di komplek parlemen.
Apalagi, saat ini negara-negara di dunia dibayangi oleh potensi stagflasi, alias peningkatan inflasi yang signifikan bersamaan dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi. Dengan kondisi tersebut, makanya, BI berusaha menjaga tingkat inflasi dalam negeri agar tidak melambung tinggi.
Baca Juga: Anggaran Belanja Negara Tahun Depan Disepakati Sebesar 13,80% hingga 15,10% PDB
Nah, selain dengan kebijakan suku bunga, BI juga akan mewaspadai tekanan inflasi yang datang dari harga pangan bergejolak (volatile food) dan dampak dari ekspektasi inflasi. “Kami sudah memiliki koordinasi yang erat bersama dengan pemerintah, yaitu lewat Tim Pengendalian Inflasi (TPI) baik pusat maupun daerah,” jelasnya.
Destry pun memperkirakan, kondisi inflasi dalam negeri pada tahun 2022 akan melampaui batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4% yoy. Atau lebih tepatnya, inflasi mungkin berada di kisaran 4,2% yoy.
Namun, dengan berbagai bauran kebijakan yang dilakukan oleh BI dan pemerintah, dirinya meyakini tingkat inflasi akan melandai pada tahun depan sehingga berada di kisaran sasaran 2% yoy hingga 4% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News