Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada bulan Mei akan terjadi inflasi, meskipun di April kemarin, mengalami deflasi.
Gubernur BI Agus Martowardojo bilang, menjelang bulan puasa memang cenderung mengalami kenaikan harga. Terkait hal itu, Agus memperkirakan inflasi Mei akan berada di sekitar 0,1%-0,12%.
"Inflasi masih dalam range yang terkendali, dan di bawah 0,2%," ujar Agus, Rabu (28/5) kepada KONTAN di Istana Bogor.
Sementara itu, ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistyaningsih mengatakan inflasi bulan Mei kemungkinan akan mendekati 3%. Menurut Lana, inflasi bulanan atau month to month di bulan Mei sebesar 0,29%, sedangkan untuk tahunan atau year on year (yoy) sebesar 7,46%.
Dengan trend inflasi yang membesar itu diperkirakan akan menekan nilai tukar rupiah. Selain karena menjelang puasa, pemilihan presiden juga ikut mempengaruhi pergerakan harga di pasar, meskipun tidak memberi andil yang signifikan seperti harga makanan.
Seperti diketahui, pada bulan April 2014 lalu terjadi deflasi sebesar 0,02%. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan April terjadi deflasi karena penurunan harga pangan dan juga sandang. Namun demikian, secara singkat deflasi di bulan April itu terjadi karena di sisi komponen harga bergejolak yang deflasi 0,02%, inflasi inti sebesar 0,14%, dan harga diatur pemerintah inflasi sebesar 0,06%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News