kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS: Jelang puasa, harga pangan stabil


Rabu, 28 Mei 2014 / 10:33 WIB
BPS: Jelang puasa, harga pangan stabil
ILUSTRASI. ASI Dijamin Deras! Ini 5 Makanan Pelancar ASI yang Bisa Dicoba


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan, hingga minggu keempat bulan Mei 2014, harga-harga bahan kebutuhan pokok masih tetap terkendali. Berdasarkan pengamatan BPS, kata dia, harga komoditas-komoditas terpantau stabil.

"Kalau untuk bulan Mei tinggal 4 sampai 5 hari lagi. Tanggal 2 akan kita rilis. Tapi sepanjang pengamatan kami sampai dengan minggu ini dari 21 komoditi penting bahan makanan itu lebih dari 11 komoditi menunjukkan stabil, bahkan ada yang turun," kata Suryamin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (26/5).

Suryamin mengatakan, berdasarkan laporan Kementerian Pertanian, pasokan bahan pangan cukup terjaga. Akan tetapi, BPS meminta pemerintah tetap waspada dengan kemungkinan kenaikan harga menjelang datangnya puasa dan Hari Raya Idul Fitri.

"Tetapi kami menyarankan pada pemerintah, memasuki bulan puasa ini harus tetap hati-hati. Kalau dari laporan dari Mentan (Menteri Pertanian) supply sudah cukup bagus. Tinggal distribusi sekarang. Mudah-mudahan membaik juga karena PU (Kementerian Pekerjaan Umum) juga sekarang sudah membangun Pantura sehingga pada saatnya nanti menjelang puasa distribusi harus lancar," papar Suryamin.

Tak hanya itu, Suryamin juga menjelaskan pemerintah harus berhati-hati terhadap beberapa risiko lain yang dapat menyebabkan peningkatan harga pangan. Beberapa risiko ini, ujar dia, harus benar-benar diamati pemerintah.

"Tapi tadi ada yang juga harus diamati seperti pengaruh TDL (tarif dasar listrik), pengaruh kenaikan tarif angkutan laut. Kepada barang-barang yang di luar pertanian juga akan berdampak dan harus dikontrol," ujar Suryamin.

Terkait dampak bulan Ramadhan dan Idul Fitri terhadap inflasi, Suryamin mengungkapkan pemerintah tidak boleh mengabaikan dua periode krusial tersebut. "Serta tahun ajaran baru tidak boleh diabaikan karena akan berdampak pada kebutuhan di luar makanan, seperti pakaian," jelas dia. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×