Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperingatkan bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal II-2020 akan terkontraksi. Ini disebabkan tersendatnya perekonomian akibat pengurangan aktivitas ekonomi dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Level terendah kontraksi perekonomian terjadi pada Mei 2020. Akan tetapi, pada bulan Juni 2020 menunjukkan perekonomian mengalami perbaikan seiring relaksasi PSBB meski belum kembali ke level pra Covid-19," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (16/7) via video conference.
Baca Juga: BI turunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 4%
Kabar baiknya, Perry melihat adanya angin segar bagi perekonomian Indonesia di kuartal II-2020. Hal ini terlihat dari perkembangan positif permintaan domestik yang tercermin dari peningkatan penjualan ritel secara bulanan, aktivitas manufaktur, ekspektasi konsumen, dan lain-lain.
Selain itu, aktivitas ekonomi yang mulai menggeliat juga terlihat dari ekspor Juni 2020 yang mulai mengalami peningkatan kecil seiring dengan peningkatan permintaan besi dan baja dari China untuk sejumlah proyek infrastruktur.
Ke depannya, Perry optimistis kalau pertumbuhan ekonomi akan semakin baik dengan kecepatan stimulus fiskal, kemajuan restrukturisasi kredit, dan pemanfaatan digitalisasi teknologi termasuk dalam UMKM.
Baca Juga: Akibat pandemi corona, Intiland Development (DILD) tak bagikan dividen
"BI akan terus perkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait agar kebijakan semakin efektif dalam mendorong pemulihan ekonomi seiring dengan upaya penekanan penularan Covid-19 di era new normal," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News