kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Ekonomi dan Keuangan akan Terdampak Jika Upaya Menuju Ekonomi Hijau Tak Dilakukan


Jumat, 15 Juli 2022 / 13:11 WIB
BI: Ekonomi dan Keuangan akan Terdampak Jika Upaya Menuju Ekonomi Hijau Tak Dilakukan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Bank Indonesia (BI) menyebut, kesadaran akan pentingnya ekonomi yang berkelanjutan dan mendorong sektor keuangan berperan penting dalam pembiayaan ekonomi hijau.

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, apabila tidak bergegas melakukan kebijakan dan upaya menuju ekonomi hijau, maka dampaknya akan sangat signifikan pada ekonomi dan keuangan.

Menurutnya jika upaya tersebut tidak dilakukan, maka akan mengalami berbagai macam masalah di antaranya,  pertama, akan kehilangan kesempatan ekspor karena adanya hambatan ekspor terhadap produk yang tidak memenuhi standar hijau.

Kedua, investasi industri rendah karbon seperti mobil listrik akan beralih ke negara lain yang telah memiliki kebijakan yang jelas tentang industri rendah karbon.

Baca Juga: Pendapat Bank Dunia soal Ekonomi Indonesia di Situasi Sulit, Positif atau Negatif?

Ketiga, akses terhadap keuangan global semakin terbatas karena preferensi investor keuangan pada sektor ekonomi hijau.

“Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan 3 strategi dalam rangka membersihkan ekonomi dan keuangan hijau di negara kita,” tutur Juda dalam side event Scaling Up Green Finance In Indonesia, di Nusa Dua Bali, Jumat (15/7).

Strategi tersebut yakni pentingnya merumuskan kebijakan agar tercipta transisi yang tertib, adil, dan terjangkau. Upaya transisi dari ekonomi tinggi karbon menuju ekonomi rendah karbon tentu perlu dipersiapkan dengan baik agar tidak menimbulkan disrupsi yang berlebihan dalam perekonomian.

Akan tetapi, menurutnya, menunda transisi bukanlah sebuah opsi. Karena semakin lama kita menunda, maka semakin besar pula potensi kerugian yang akan terjadi. 

Oleh sebab itu diperlukan tahapan yang terjangkau bagi semua pihak.

Selanjutnya, perlunya komitmen lembaga keuangan untuk mendukung pembiayaan hijau. Mobilisasi pembiayaan dari brown sector menuju ekonomi hijau, perlu  dimulai sejak dini. Demikian halnya inovasi produk keuangan yang berwawasan lingkungan juga perlu terus didorong.

Baca Juga: Gubernur BI Jabarkan Tantangan dalam Pengembangan Cross Border Payment System

“Kami berharap dengan dukungan lembaga keuangan, maka transisi bukan saja menjadi semakin nyata, namun diharapkan mampu menjadi motor penggerak perekonomian,” harapnya.

Lebih lanjut, Juda juga mengatakan perlu ada inovasi kebijakan hijau dan sinergi antar otoritas untuk meningkatkan pembiayaan hijau.

“Kami di Bank Indonesia bersama K/L lain secara konsisten terus melakukan inovasi dan sinergi kebijakan untuk memberikan insentif dalam rangka memperluas green financing ini, baik dari sisi perbankan maupun pengembangan pasar keuangan hijau,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×