kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BI catat likuiditas perekonomian meningkat, ini faktor yang memengaruhi


Rabu, 22 September 2021 / 12:44 WIB
BI catat likuiditas perekonomian meningkat, ini faktor yang memengaruhi
ILUSTRASI. BI catat likuiditas perekonomian meningkat, ini faktor yang memengaruhi


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Agustus 2021.  Bank Indonesia (BI) mencatat, M2 pada Agustus 2021 sebesar Rp 7.198,9 triliun, atau meningkat dari Rp 7.149,2 triliun pada Juli 2021. 

Meski begitu, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melihat, pertumbuhan M2 pada Agustus 2021 yang sebesar 6,9% yoy ini lebih rendah dari 8,9% yoy pada Juli 2021. 

“Berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan M2 pada Agustus 2021 terutama dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat,” ujar Erwin dalam laporannya, Rabu (22/9). 

Baca Juga: Saham-saham yang banyak dilepas asing saat IHSG menguat siang ini

Erwin memerinci, pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat tercatat 21,1% yoy, atau tumbuh melambat dari 38,7% yoy pada bulan sebelumnya. 

Perlambatan disebabkan oleh peningkatan kewajiban sistem moneter kepada pemerintah pusat, berupa simpanan dalam rupiah. 

Perlambatan pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat ini juga akhirnya memengaruhi pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih yang tercatat tumbuh 7,3% yoy, lebih rendah dari 10,5% yoy pada bulan sebelumnya. 

Sementara itu, aktivita luar negeri bersih tercatat tumbuh 6,0% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan pada Juli 2021 yang sbeesar 4,3% yoy. 

Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan tagihan sistem moneter kepada buan penduduk, terutama berupa kepemilikan surat berharga dan SDR. 

Sementara itu, penyaluran kredit pada Agustus 2021 tumbuh 1,0% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Juli 2021 yang sebesar 0,3%yoy, sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit produktif maupun konsumtif. 

Selanjutnya: Mengukur ketahanan ekonomi Indonesia menghadapi efek tapering The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×