kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI catat devisa hasil ekspor Januari-Februari 2020 sebesar US$ 21,48 juta


Selasa, 21 April 2020 / 15:57 WIB
BI catat devisa hasil ekspor Januari-Februari 2020 sebesar US$ 21,48 juta
ILUSTRASI. Pengunjung menghitung uang dolar Amerika Serikat di money changer Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Pelemahan rupiah semakin tak terkendali. Rupiah di pasar spot sudah menyentuh 15.585 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi ini membuat mata uang G


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat total devisa hasil ekspor (DHE) pada dua bulan awal tahun 2020 sebesar US$ 21,48 juta.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI, Yati Kurniati, mengatakan, secara rinci, DHE yang masuk sementara pada bulan Januari 2020 sebesar US$ 10,88 juta dan ada Februari turun tipis menjadi US$ 10,61 juta.

Baca Juga: Ini prediksi para ekonom tentang hasil RDG Bank Indonesia (BI) bulan ini

"Angka sementara. Karena kami masih buka pelaporan incoming DHE untuk transaksi ekspor yang dilakukan pada bulan-bulan tersebut," tegas Yati kepada Kontan.co.id, Selasa (21/4).

Bila melihat data sementara, jumlah perolehan DHE pada bulan Januari tahun ini rupanya lebih rendah dari Januari tahun 2019. Pasalnya, DHE yang masuk pada Januari tahun lalu mencapai US$ 11,32 juta.

Berbanding terbalik, DHE yang masuk sementara pada bulan Februari tahun ini rupanya lebih tinggi dari Februari tahun 2019. Perolehan DHE pada Februari tahun lalu adalah sebesar US$ 10,18 juta.

Baca Juga: BI belum ada rencana mewajibkan konversi hasil devisa ekspor ke rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo mengklaim bahwa hingga awal April 2020 lalu, sudah lebih dari 80% eksportir yang sudah memasukkan hasil DHE nya. Perry mengapresiasi para eksportir yang telah memasukkan DHE nya ke Indonesia.

Hanya saja, DHE yang masuk masih banyak yang dalam bentuk valuta asing (valas) dan belum dikonversikan ke rupiah.

Untuk selanjutnya, meski belum diwajibkan, Perry tetap akan terus mengajak dunia korporasi serta eksportir untuk bekerjasama dalam memasok dolar DHE mereka ke rupiah. Ini juga dalam rangka menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Di tengah corona, BI relaksasi kewajiban laporan bank umum dan eksportir non-SDA

Menurutnya, tidak perlu ada kekhawatiran untuk menjual dolar AS sekarang, karena bank sentral juga telah menyediakan intervensi-intervensi lain, salah satunya Domestic Non Delivery Forward (DNDF).

"Ini bisa untuk melakukan hedging atau lindung nilai sehingga tidak perlu khawatir jual dolar sekarang. Ini pun bisa melindungi risiko nilai tukar," kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×