Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan berupaya keras membawa tingkat inflasi inti kembali ke kisaran sasaran 2% YoY hingga 4% YoY, dalam waktu yang lebih cepat dari target semula.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ia berupaya menekan inflasi inti ke bawah 4% YoY pada semester I-2023. Sebelumnya, dirinya menargetkan untuk inflasi inti kembali ke kisaran sasaran pada semester II-2023.
“Dengan langkah dan respon yang kami lakukan, kami ingin mengarahkan inflasi inti lebih rendah dari 4% YoY pada paruh pertama tahun 2023,” tegas Perry, Kamis (20/10) dalam pertemuan secara daring.
Perry menambahkan, inflasi inti mencerminkan kekuatan permintaan dan penawaran yang agregat. Nah, dengan upaya penurunan inflasi inti, maka harapannya tetap menjaga stabilitas ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat.
Baca Juga: Dorong Kredit, BI Perpanjang Kebijakan DP 0% KPR dan KKB hingga Akhir 2023
Namun, Perry melihat inflasi umum (headline inflation) baru akan kembali ke kisaran sasaran pada paruh kedua tahun depan. Ini juga seiring dengan faktor basis rendah (low based effect) inflasi pada paruh pertama tahun ini. Dengan demikian, inflasi inti dari tahun ke tahun atau secara tahunan masih akan di atas target pada semester I-2022.
Nah baru, inflasi umum akan kembali ke kisaran sasaran pada semester II-2023, dengan menimbang juga faktor basis tinggi (high based effect). Di mana, pada paruh kedua tahun ini ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Jadi, inflasi umum secara tahunan akan kembali ke kisaran sasaran pada semester II-2022. Namun, bila melihat perhitungan statistik, inflasi bulan ke bulan akan melandai,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News