kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.954   -84,00   -0,50%
  • IDX 6.030   33,41   0,56%
  • KOMPAS100 855   8,00   0,94%
  • LQ45 677   9,17   1,37%
  • ISSI 187   1,02   0,55%
  • IDX30 357   4,53   1,28%
  • IDXHIDIV20 434   7,50   1,76%
  • IDX80 97   1,03   1,08%
  • IDXV30 103   0,77   0,76%
  • IDXQ30 118   2,11   1,82%

BI belum hitung dampak kenaikan TDL tahun tahun depan


Rabu, 22 September 2010 / 13:53 WIB
BI belum hitung dampak kenaikan TDL tahun tahun depan


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah, Bank Indonesia, dan DPR bersepakat memakai angka inflasi sebesar 5,3% sebagi angka asumsi RAPBN 2011. Namun, angka tersebut belum mempertimbangkan kenaikan administered prices seperti rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), elpiji, dan harga pupuk.

BI mengakui asumsi inflasi 5,3% merupakan angka yang optimis. Adapun berapa perkiraan kisaran inflasi tahun 2011 begitu terjadi kenaikan administered price, BI mengaku belum melakukan hitungan pasti.

"Kemungkinan-kemungkinan kenaikan itu belum kami perhitungkan karena kami belum tahu (berapa kenaikannya), jadi kalau kami tambahkan seperti itu untuk range inflasi 5% ± 1% menjadi 5%-6% saya kira itu angka yang bagus untuk ditargetkan," ujar Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono di Jakarta, Rabu (22/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×