kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

BI belum hitung dampak kenaikan TDL tahun tahun depan


Rabu, 22 September 2010 / 13:53 WIB
BI belum hitung dampak kenaikan TDL tahun tahun depan


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah, Bank Indonesia, dan DPR bersepakat memakai angka inflasi sebesar 5,3% sebagi angka asumsi RAPBN 2011. Namun, angka tersebut belum mempertimbangkan kenaikan administered prices seperti rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), elpiji, dan harga pupuk.

BI mengakui asumsi inflasi 5,3% merupakan angka yang optimis. Adapun berapa perkiraan kisaran inflasi tahun 2011 begitu terjadi kenaikan administered price, BI mengaku belum melakukan hitungan pasti.

"Kemungkinan-kemungkinan kenaikan itu belum kami perhitungkan karena kami belum tahu (berapa kenaikannya), jadi kalau kami tambahkan seperti itu untuk range inflasi 5% ± 1% menjadi 5%-6% saya kira itu angka yang bagus untuk ditargetkan," ujar Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono di Jakarta, Rabu (22/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×