kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Besok Komisi III kunjungi LP Cebongan


Rabu, 03 April 2013 / 18:56 WIB
Besok Komisi III kunjungi LP Cebongan
ILUSTRASI. sapi yang diternakkan di kebun kelapa PT Sawit Sumbermas Sarana tbk


Reporter: RR Putri Werdiningsih |

JAKARTA. Komisi hukum DPR RI besok (4/4) menjadwalkan untuk melakukan kunjungan ke LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta terkait insiden penembakan 4 orang tahanan oleh sekelompok orang bersenjata. Menurut wakil ketua komisi III DPR, Aziz Syamsuddin, kunjungan itu dilakukan sebelum akhirnya nanti mengundang Panglima TNI dan Kapolri.

"Komisi III besok akan melakukan kunjungan spesifik ke Cebongan," kata Aziz saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/4).

Hal tersebut diungkapkannya untuk menjawab permintaan koalisi masyarakat yang mendesak pihak DPR memanggil Panglima TNI dan Kapolri dalam kasus ini. Selain kunjungan spesifik, komisi III DPR itu juga sudah mengagendakan untuk mengundang Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Menurut anggota komisi III, Eva Kusuma Sundari yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, rencana pemanggilan itu telah dikoordinasikan dengan komisi I DPR yang membidangi masalah pertahanan.

"Kami dan komisi I sudah sepakat, tapi mengenai tanggalnya masih dibahas di kesekretariatan," imbuhnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi III DPR Muzammil Yusuf juga telah menyinggung rencana pemanggilan dua petinggi aparat negara tersebut. Hanya saja menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu selain kasus Cebongan pihaknya juga akan meminta penjelasan terkait penyerangan di mapolsek Ogan Komering Ulu yang terjadi beberapa pekan sebelumnya. Insiden tersebut diduga merupakan aksi balas dendam pihak TNI atas tewasnya anggota TNI Batalyon Armed 15 Pratu Heru oleh seorang anggota kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×