CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Besok, Darmin Cs bahas RAPBN-P 2017 di DPR


Rabu, 05 Juli 2017 / 20:58 WIB
Besok, Darmin Cs bahas RAPBN-P 2017 di DPR


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah telah menyerahkan draf rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017 kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (3/7) lalu. Rencananya, pembahasan RAPBN-P tersebut akan dilakukan Kamis, (6/7) besok.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani. Ia bilang, RAPBN-P 2017 akan dibahas pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) besok usai DPR menggelar Sidang Paripurna, yang salah satu agendanya adalah penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2016.

Rencananya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasutio akan memimpin rapat kerja antara pemerintah dengan Banggar tersebut. "Nanti Pak Menko wakili Bu Menkeu (Sri Mulyani Indrawati) sebagai Plh (Pelaksana Harian) menyampaikan mengenai RAPBN-P 2017," kata Askolani di DPR, Rabu (5/7).

Askolani mengatakan, sejumlah hal dalam postur anggaran mengalami perubahan. Mulai dari beberapa asumsi dasar makro, penerimaan negara, belanja negara, hingga defisit anggaran. Sayangnya, ia masih enggan memperinci perubahan-perubahan itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya mengidentifikasi adanya selisih antara realisasi dengan target (shortfall) penerimaan perpajakan tahun ini mencapai Rp 50 triliun. Di sisi lain, ia memperkirakan adanya tambahan belanja sebesar Rp 10 triliun, diantaranya untuk Asian Games, pemilihan umum, dan sertifikasi lahan.

Dengan perubahan itu, Sri Mulyani memperkirakan defisit anggaran melebar menjadi 2,67% dari produk domestik bruto (PDB), dari target dalam APBN 2016 yang dipatok sebesar 2,41% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×