kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Besi Tua dan Kebun Kelapa Sawit Jadi Barang yang Paling Diminati dalam Lelang DJKN


Sabtu, 21 Januari 2023 / 08:45 WIB
Besi Tua dan Kebun Kelapa Sawit Jadi Barang yang Paling Diminati dalam Lelang DJKN


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, kinerja pokok lelang sepanjang 2022 cukup positif.

Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto mencatat, kinerja pokok lelang sampai Rp 2022 mencapai Rp 35,23 triliun. Angka setara 117% dari target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar Rp 30 triliun.  Sementara sumbangan ke penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 850 miliar.

Pencapaian nilai pokok lelang pada tahun 2022 ini juga meningkat dibandingkan dengan tahun 2021 yang tercatat Rp 35,16 triliun.

Baca Juga: Ditjen Kekayaan Negara Mencatat Nilai Transaksi Lelang 2022 Capai Rp 35,23 Triliun

Joko menjelaskan, ada beberapa jenis barang lelang yang paling banyak diminati di sepanjang tahun 2022. Salah satunya adalah besi tua yang menjadi komoditi memiliki peluang besar untuk ditransaksikan.

"Setiap ada penjualan besi tua cepat lakunya ada kapal, bongkaran pabrik, dan sebagainya," ujar Joko dalam Media Briefing DJKN, Jumat (20/1).

Selain besi tua, kebun kelapa sawit juga menjadi barang yang paling banyak diminati di tahun 2022 dengan nilai lelang yang besar.

"Misalkan di awal tahun 2022 ada lelang kebun kelapa sawit di Palembang Rp 350 miliar. Itu sekali lelang langsung laku," katanya.

Baca Juga: Kejaksaan Agung Menguasai Saham Sitaan Kasus Jiwasraya dan Asabri, Nilainya Fantastis

Untuk diketahui, DJKN mematok target transaksi lelang di tahun 2023 mencapai Rp 33 triliun. Target ini naik Rp 3 triliun jika dibandingkan dengan target tahun 2022 yang sebesar Rp 30 triliun.  Target ini diklaim juga menjadi target tertinggi dalam sejarah.

"Kita men-challenge target Rp 33 triliun di 2023 ini juga target tertinggi sepanjang sejarah, kita optimis," kata Joko. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×