kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut 5 Negara dengan Investasi Terbesar di Indonesia, Ada Singapura dan Malaysia


Kamis, 25 Januari 2024 / 11:46 WIB
Berikut 5 Negara dengan Investasi Terbesar di Indonesia, Ada Singapura dan Malaysia
ILUSTRASI. Ada lima negara dengan investasi terbesar di Indonesia dari total PMA selama 2023.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Geliat pemerintah mendulang investasi di tahun ini nampaknya makin cemerlang. Sejumlah negara melirik Indonesia sebagai pasar yang empuk untuk menanam investasi.

Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) melaporkan pertumbuhan investasi di sepanjang 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun, atau 101,3% dari target investasi tahun 2023 yang sebesar Rp 1.400 triliun.

Dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA) nilainya mencapai Rp 744 triliun atau 54,2% dari total investasi 2023. Realisasi tersebut meningkat 22,1% jika dibandingkan dengan periode sama di 2021.

Baca Juga: Lampaui Target, BKPM Catat Realisasi Investasi Tahun 2023 Mencapai Rp 1.418,9 Triliun

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan ada lima negara dengan investasi terbesar di Indonesia dari total PMA selama 2023, di antaranya:

1. Singapura sebesar US$ 15,4 miliar

2. China sebesar US$ 7,4 miliar

3. Hong Kong US$ 6,5 miliar

4. Jepang US$ 4,6 miliar

5. Malaysia US$ 4,1 miliar

“Urutan nomor 6 ada Amerika, kemudian selanjutnya Korea Selatan, Belanda, Australia dan Inggris,” tutur Bahlil dalam konferensi pers Rabu (25/1).

Bahlil menjelaskan, beberapa tahun terakhir Singapura menjadi negara dengan suntikan investasi terbanyak ke Indonesia. Akan tetapi, PMA yang masuk tidak sepenuhnya berasal dari negara tersebut. Melainkan dari pengusaha-pengusaha luar maupun Indonesia yang menyimpan uangnya di Singapura.

Menurutnya, banyak negara yang menjadikan Singapura sebagai pusat pergerakan atau hub investasi dari pengusaha yang berasal dari negara lain termasuk pengusaha dalam negeri.

“Malaysia ini juga sama ini, hub Lotte Chemical yang investasinya Rp 60 triliun ini hub-nya di sana, karena kita belum punya financial centre,” tambahnya.

Mengacu pada 5 tahun terakhir, nilai investasi dari Singapura terus meningkat. Pada 2019 mencapai US$ 6,5 miliar, meningkat menjadi US$ 9,8 miliar di 2020, pada 2021 sebesar US$ 9,4 miliar, 2022 US$ 13,3 miliar, dan pada 2023 meningkat menjadi US$15,4 miliar.

Baca Juga: Penyerapan Tenaga Kerja Belum Maksimal

Kemudian, untuk China nilai investasinya mengalami pasang surut dalam 5 tahun terakhir. Pada 2019 sebesar US$ 4,7 miliar, meningkat pada 2020 menjadi US$ 4,8 miliar, pada 2021 turun menjadi US$ 4,6 miliar, pada 2022 kembali meningkat menjadi US$ 8,2 miliar, dan 2023 turun menjadi US$ 7,4 miliar.

Untuk Hong Kong nilai investasinya juga mengalami pasang surut dalam 5 tahun terakhir, pada 2019 mencapai US$ 4,3 miliar, turun menjadi US$ 3,5 miliar di 2020, dan kembali turun pada 2021 menjadi US$ 3,2 miliar, kemudian meningkat menjadi US$ 5,5 miliar pada 2022, dan kembali meningkat pada 2023 mencapai US$ 6,5 miliar.  

Jepang nilai investasinya pada 2019 mencapai US$ 2,9 miliar, turun pada 2020 menjadi US$ 2,6 miliar, kembali turun pada 2021 US$ 2,5 miliar, kemudian meningkat pada 2022 menjadi US$ 3,6 miliar, dan meningkat menjadi US$ 4,6 miliar pada 2023.

Terakhir, untuk Malaysia, 2019 mencapai US$ 1,36 miliar, 2020 turun menjadi US$ 1,05 miliar, naik menjadi US$ 1,36 miliar pada 2021, naik menjadi US$ 3,3 miliar di 2022, dan pada 2023 meningkat menjadi US$ 4,1 miliar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×