Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Beras yang ada di gudang milik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak semuanya higienis. Terdapat sejumlah beras dengan kualitas buruk karena berbagai sebab. Bisa karena terlalu lama di simpan atau mengalami kerusakan selama di gudang.
Karena itu, Bulog memastikan beras tersebut tidak akan disalurkan ke masyarakat, tapi akan dimusnahkan atau dijadikan pakan ternak.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan Bulog berkomitmen menyediakan beras kualitas bagus kepada masyarakat. Namun ternyata terdapat juga beras dengan mutu rendah atau jelek di gudang Bulog.
Nah beras ini akan diproses ulang agar kualitas mutunya kembali membaik. Tapi bila terdapat beras dengan kualitas yang sudah rusak parah, maka akan langsung dimusnahkan atau dijadikan pakan ternak.
"Itu memang sudah komitmen kami, bila masih bisa diproses yang diperbaiki, tapi bila tidak dimusnahkan saja, atau kita lelang untuk pakan ternak," ujar Djaro di Gedung Kemdag, Kamis (25/6).
Menurut Djarot terdapat 138.000 ton beras yang kondisinya di bawah standar ada di gudang Bulog saat ini. Bulog menemukan dari jumlah tersebut terdapat ada 14.000 ton beras yang kualitas mutunya kurang memenuhi standar dan tengah diproses agar mutunya baik.
Bulog melakukan re-proses melalui sortasi, blower dan pengayaan. Sampai akhir Juni 2015 ini, Djarot mengatakan stok beras Bulog telah mencapai 1,4 juta ton.
Djarot mengatakan saat ini, Bulog juga tengah fokus melakukan perbaikan gudang-gudang yang dinilai sudah tidak layak lagi. Ia juga mengaku siap mengubah dan menyesuaikan fungsi gudang bersamaan dengan meluasnya fungsi Bulog untuk mengamankan stok pangan di luar beras dan daging.
Namun terkait biayanya, Djarot bilang itu masih perlu perhitungan yang akurat bila penugasan dari pemerintah sudah dikeluarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News