kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Bensin naik Rp 1,500, APBN hemat Rp 40 triliun


Kamis, 11 April 2013 / 19:50 WIB
Bensin naik Rp 1,500, APBN hemat Rp 40 triliun
ILUSTRASI. Contoh interior rumah bergaya Mediterania.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Menjelang rapat penentuan kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), wacana menaikkan harga BBM atau mengendalikan konsumsi BBM semakin ramai. Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro termasuk yang berpandangan, pemerintah seharusnya menaikkan harga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Ia menyatakan, opsi pengendalian konsumsi BBM kurang efektif menekan biaya subsidi BBM yang diperkirakan bisa menembus angka di atas Rp 300 triliun pada akhir tahun ini. "Apabila harga BBM saat ini dinaikkan saja sebesar Rp 1.500 per liter, maka anggaran subsidi BBM di APBN bisa dihemat Rp 35 hingga Rp 40 triliun," ujar Bambang di Istana Wakil Presiden, Kamis (11/4).

Perhitungan Bambang tersebut, didasarkan pada asumsi jika pemerintah akan menaikkan harga BBM sebesar Rp 1.500 atau dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter mulai Mei nanti sampai akhir 2013. Soal dampak kenaikan, jika pemerintah menaikkan harga BBM secara bertahap maka kompensasinya kecil dan bahkan tidak perlu diberikan kompensasi.

"Kajian itu telah disampaikan kepada pemerintah dan yang berhak memutuskan adalah presiden," katanya. Presiden beserta para menteri dan timnya, rencananya bakal memutuskan kebijakan subsidi BBM akhir pekan ini di Istana Cipanas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×