Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Pemerintah akan memutuskan kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akhir pekan ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Komite Ekonomi Nasional (KEN), dan tim penyusun kebijakan BBM akan lembur di Istana Cipanas untuk memutuskan kebijakan BBM bersubsidi.
"Kita membahas mengenai opsi-opsi yang ada. Sudah mulai mengerucut pembahasannya. Tinggal akan dimatangkan lagi nanti hari Sabtu dan Minggu," ujar Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Komplek Istana Negara, Kamis (11/4).
Rencananya, rapat akan membahas pilihan yang ada untuk mengurangi subsidi BBM serta implementasinya setelah opsi kebijakan BBM diputuskan pemerintah. Pasalnya, implementasi kebijakan ini sangat menentukan berhasil tidaknya kebijakan yang sudah diambil pemerintah.
Petinggi Partai Demokrat ini juga mengingatkan, opsi yang diputuskan pemerintah nantinya bukanlah pilihan yang ideal. "Semua ada plus minusnya," ujar Jero. Ia menegaskan bahwa keputusan pemerintah nantinya akan mengutamakan kepentingan masyarakat miskin dan tidak mampu.
Karena itu, pemerintah juga akan mengkaji opsi pemberian bantuan langsung tunai kepada masyarakat. Soalnya, apapun keputusan pemerintah, dampak dari keputusan itu akan berpengaruh kepada inflasi. "Tapi bagaimana masyarakat kelompok miskin dan hampir miskin tidak menjadi makin sengsara, itulah topik ang akan dirumuskan di Istana Cipanas nantinya," katanya
Opsi yang ada saat ini mengerucut ke menaikkan harga BBM atau mengendalikan konsumsi BBM. Namun, hingga saat ini, pemerintah masih condong kepada pilihan untuk mengendalikan.
Sasaran langkah pengendalian adalah memastikan orang kaya tidak akan menikmati BBM subsidi. Bagaimana teknis pengontrolan konsumsi BBM bersubsidi hanya kepada orang tidak mampu, inilah yang sedang dimatangkan dan akan diputuskan di Istana Cipanas akhir pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News