Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can
GARUT. Kementerian Pekerjaan Umum sedang menuntaskan pembangunan bendungan Copong (Leuwigoong). Nantinya, bendungan ini bisa mengairi 518 irigasi dan 5.300 hektare lahan pertanian.
Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Imam Agus Nugroho berharap, bendungan ini bisa meningkatkan produktivitas tanaman padi. Dia menargetkan, area tanaman padi bisa menjadi 10.626 hektare dari sebelumnya, 10.127 hektare per tahun.
Bila dihitung target produksi, Imam menghitung, kapasitasnya menjadi 5 ton per hektare dari semula 4,2 ton per hektare. Kemudian, jika diakumulasi pertahun, ia memproyeksikan produksi padi rencananya bisa mencapai 53.130 ton per tahun dari semula 40.506 ton per tahun. "Ini mendorong ketahaanan pangan 2014," ujar Imam seusai meninjau bendungan Copong, Selasa (25/10).
Rencananya pembangunan bendungan Copong akan tuntas dan bisa dioperasikan pada awal tahun 2013. Saat ini progres pembangunan fisik hingga 24 Oktober 2011 sudah sekitar 32,28%.
Namun, Imam menceritakan pembangunan bendungan senilai Rp 133,727 miliar ini masih terganjal masalah pembebasan lahan. Pasalnya, masih ada kebutuhan lahan yang belum bebas sebanyak 44,12 hektare dengan biaya Rp 40 miliar.
Pembebasan lahan ini melewati perkampungan. "Lahan irigasi yang belum bebas tersebar di tiga kecamatan, tapi saya tidak inggat kecamatan mana saja," imbuhnya. Namun, ia berjanji pemerintah akan segera menuntaskan permasalah tesebut.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menjelaskan total kebutuhan lahan untuk pembangunan bendungan dan bangunan irigasi sebanyak 136,94 hekare. Saat ini lahan yang sudah dibebaskan seluas 92,73 hektare.
Sejauh ini dana pembebasan lahan pada tahun 2011 disokong dari APBN 2011 senilai Rp 6,5 miliar dan APBD provinsi Jawa Barat Rp 1,7 miliar. Serta, sambungnya, untuk pembebasan lahan sisanya akan menggunakan APBN 2012 sekitar Rp 20 miliar dan APBD Provisni Jawa Barat Rp 3,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News