CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.899   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.217   2,50   0,03%
  • KOMPAS100 1.104   1,13   0,10%
  • LQ45 878   2,34   0,27%
  • ISSI 218   -0,10   -0,05%
  • IDX30 449   1,31   0,29%
  • IDXHIDIV20 542   2,10   0,39%
  • IDX80 127   0,15   0,12%
  • IDXV30 136   0,61   0,45%
  • IDXQ30 150   0,28   0,18%

Belanja Mulai Deras, APBN Defisit Rp 700 Miliar Per Oktober 2023


Minggu, 26 November 2023 / 05:30 WIB
Belanja Mulai Deras, APBN Defisit Rp 700 Miliar Per Oktober 2023
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan mencatat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mulai mencatat defisit pada Oktober 2023, setelah 9 bulan mengalami surplus.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Belanja negara makin deras, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 akhirnya mulai mencatat defisit pada Oktober 2023.

Selama sembilan bulan sebelumnya, APBN 2023 selalu membukukan surplus.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, defisit APBN per Oktober 2023 mencapai Rp 700 miliar atau setara 0,003% dari produk domestik bruto (PDB).

Defisit APBN ini terjadi karena belanja negara yang sudah lebih tinggi dibandingkan pendapatan negara.

Adapun realisasi pendapatan negara yang terdiri dari pajak, bea dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) telah mencapai Rp 2.240,1 triliun per Oktober 2023, atau mencapai 90,9% dari target. Pendapatan negara ini juga tumbuh 2,8% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sementara itu, belanja negara baru tercatat Rp 2.240,8 triliun atau 73,2% dari pagu. Belanja negara ini mengalami kontraksi 4,7% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Dengan posisi ini maka postur APBN sudah mulai defisit sebesar Rp 700 miliar atau sebesar 0,003% dari PDB,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (24/11).

Baca Juga: Surplus APBN Berlangsung Lebih Lama, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Meski APBN pada Oktober 2023 sudah mencatatkan defisit, namun keseimbangan primer masih tercatat surplus Rp 365,4 triliun.

Sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pemerintah akan melakukan percepatan belanja disisa dua bulan terakhir tahun 2023. Selaras dengan percepatan belanja tersebut, APBN mulai mengalami defisit.

Ia optimistis APBN 2023 akan mencatatkan defisit di bawah 2,3% dari PDB. Outlook defisit APBN tahun ini diperkirakan mencapai Rp 486,4 triliun atau 2,28% dari PDB, atau lebih rendah dari defisit APBN 2022 yang sebesar 2,35% atau Rp 460,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×