Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan yang diukur dari gini ratio pada September 2017 sebesar 0,391. Angka itu menurun 0,002 poin dibanding Maret 2017 dan turun 0,003 poin dibanding September 2016.
Meski begitu, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan tingkat ketimpangan pada September 2017 disebabkan lantaran menurunnya persentase pengeluaran kelompok masyarakat 20% berpenghasilan tinggi. Sementara itu, persentase pengeluaran kelompok masyarakat 40% terbawah dan 40% menengah meningkat.
"Kenaikan pengeluaran untuk penduduk lapisan bawah lebih tinggi dibanding penduduk lapisan atas," kata Suhariyanto, Selasa (2/1).
BPS mencatat persentase pengeluaran kelompok masyarakat 20% teratas pada September 2017 tercatat 46,12%, lebih rendah dibanding Maret 2017 dan September 2016 yang masing-masing 46,41% dan 46,56%.
Sementara itu, persentase pengeluaran kelompok masyarakat 40% terbawah pada September 2017 sebesar 17,22%, lebih tinggi dari Maret 2017 dan September 2016 yang masing-masing sebesar 17,12% dan 17,11%. Untuk persentase pengeluaran kelompok masyarakat 40% menengah di September 2017 tercatat sebesar 36,66%, lebih tinggi dibanding Maret 2017 dan September 2016 yang masing-masing sebesar 36,47% dan 36,33%.
Meski begitu, tingkat ketimpangan di perkotaan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan, yaitu masing-masing sebesar 0,404 dan 0,320 di September 2017. Berdasarkan provinsinya, ketimpangan tertinggi terjadi di Yogyakarta sebesar 0,440 dan terendah di Bangka Belitung sebesar 0,276.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News