Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diklaim tidak hanya berdampak positif pada teratasinya masalah kesehatan. Program tersebut oleh BPJS Kesehatan diklaim telah turut menghindarkan masyarakat dari kemiskinan.
Hitungan BPJS Kesehatan, masyarakat yang terhindar dari kemiskinan akibat pelaksanaan program tersebut mencapai sekitar 2,2 jutaan orang. Angka itu dihasilkan dari dua tahun perhitungan. Pertama, tahun 2015 sebanyak 1,18 juta orang. Kedua, tahun 2016 sebanyak 1,16 juta orang.
Fahmi Idris, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Kamis (23/11) mengatakan, program tersebut juga membuat 15 juta penduduk miskin tidak semakin terpuruk kemiskinannya. "Dengan program tersebut, masyarakat memiliki jaminan kesehatan, sehingga ketika sakit meringankan beban mereka," katanya.
Selain kemiskinan, Fahmi juga mengklaim, pelaksanan program Jaminan Kesehatan Nasional tersebut juga berdampak positif kepada pertumbuhan ekonomi. Mereka mencatat, pelaksanaan program tersebut telah mampu memberikan lapangan kerja bagi 2,3 juta orang.
Walaupun memberikan manfaat, pelaksanaan program tersebut mengalami masalah. Kondisi keuangan BPJS Kesehatan sakit. Sejak Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional dilaksanakan mulai 2014 lalu kondisi keuangan selalu bermasalah. Pada 2014, defisit keuangan BPJS Kesehatan mencapai Rp 3,3 triliun. Tahun 2015, defisit membengkak menjadi Rp 5,7 triliun semeseter I 2017 defisit sebesar 5,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News