kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Begini Update Status Gunung Merapi, Gunung Anak Krakatau, dan Gunung Marapi


Rabu, 06 Desember 2023 / 15:25 WIB
Begini Update Status Gunung Merapi, Gunung Anak Krakatau, dan Gunung Marapi


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan perkembangan aktivitas vulkanik terkini dari Gunung Merapi, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Marapi. 

Berdasarkan hasil pengamatan hingga pagi ini Rabu (6/11) pukul 06.00 WIB, Status Gunung Merapi dan Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada Level III atau Siaga. Sedangkan Gunung Marapi berada pada status Level II atau Waspada.

"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi (2968 mdpl) yang berada di Jawa Tengah-DIY secara visual teramati 15 kali guguran lava ke arah Barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter serta 4 kali guguran lava ke arah Selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 1000 meter," ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan melalui laporan tertulis PVMBG, Rabu pagi (6/12).

Hendra menjelaskan, potensi bahaya yang timbul saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Baca Juga: 4 Gunung Berapi Erupsi, AirNav: Belum Ada Penerbangan yang Terdampak

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," jelas Hendra.

Selanjutnya untuk perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau, pemantauan petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau hingga pukul 09.53 WIB pagi ini teramati tinggi kolom abu ± 500 m di atas puncak (± 657 m di atas permukaan laut). 

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 54 mm dan durasi ± 2 menit 37 detik. 

Tidak terdengar suara dentuman. Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi,masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati G. Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif. 

PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Marapi (2891 mdpl) di Sumatera Barat hingga 06.00 WIB pagi ini.  Teramati asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah. 

"Asap condong ke arah barat daya dan barat laut,"ujarnya.

Data kegempaan tidak menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Jumlah letusan tercatat 6 kali dengan amplitudo 3.9-33.6 mm dan durasi  30-49 detik. Gempa Hembusan sebanyak 18 kali dengan amplitudo 1.5 hingga 11.6 mm dengan lama gempa 25-60 detik.

"Pengamatan visual, kolom erupsi tidak teramati dengan baik karena tertutup kabut," terang Hendra.

Baca Juga: Banjir Bandang Lahar Gunung Marapi Terjadi di Tanah Datar

Hendra menegaskan, karena saat ini status Gunung Marapi masih berada pada level II (Waspada). Dengan status ini maka masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3 Km dari kawah/puncak.

"PVMBG akan terus melakukan pemantauan dan monitoring aktivitas ketiga gunungapi tersebut dan jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," imbuh Hendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×