CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.926   -32,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Begini kronologi jatuh dan saat-saat terakhir Sriwijaya Air SJ 182, menurut KNKT


Rabu, 10 Februari 2021 / 21:35 WIB
Begini kronologi jatuh dan saat-saat terakhir Sriwijaya Air SJ 182, menurut KNKT
ILUSTRASI. Anggota KNKT memeriksa bagian mesin turbin pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1/2021).


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap kondisi dan saat-saat terakhir pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 9 Januari 2021. 

Data ini berdasarkan flight data recorder (FDR) atau salah satu bagian dari kotak hitam pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak itu, serta Air Traffic Controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta. 

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pesawat berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB. 

"FDR mencatat, pada ketinggian 1.980 kaki, autopilot mulai aktif atau engage," ujar Nurcahyo dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV pada Rabu (10/2). 

Baca Juga: Alasan KNKT mengaku sulit mencari kotak hitam CVR Sriwijaya Air SJ 182

Nurcahyo kemudian menjelaskan, masalah pada pesawat Boeing 737-500 itu bermula saat mencapai ketinggian 8.150 kaki. "Throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur," ungkap dia.

"Tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang, sedangkan mesin sebelah kanan tetap," katanya. 

Komunikasi terakhir pilot

Pukul 14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, pilot kemudian meminta kepada ATC Bandara Soekarno-Hatta untuk berbelok ke arah 075 derajat. Saat itu, ATC memberikan izin. 

ATC juga memperkirakan perubahan itu akan menyebabkan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akan bertemu pesawat lain, yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, dengan tujuan yang sama, Pontianak. 

"Maka, SJ 182 diminta berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki," sebut Nurcahyo. 

Baca Juga: Buntut kecelakaan Sriwijaya Air, keluarga korban menggugat Boeing Co di AS



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×