kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Begini Kondisi Nilai Ekspor Komoditas Andalan RI yang Harganya Menurun


Kamis, 15 Juni 2023 / 15:37 WIB
Begini Kondisi Nilai Ekspor Komoditas Andalan RI yang Harganya Menurun
ILUSTRASI. Berbagai komoditas andalan ekspor Indonesia mengalami penurunan harga pada Mei 2023.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai komoditas andalan ekspor Indonesia mengalami penurunan harga pada Mei 2023. 

Badan Pusat StatistiK (BPS) mengungkapkan, jika melihat data Bank Dunia, ada pengaruh penurunan harga kepada total nilai ekspor komoditas unggulan ekspor Indonesia. 

Seperti contohnya komoditas batubara. Pada Mei 2023, harga batubara tercatat US$ 160,5 per metrik ton atau turun 17,40% mom. 

Dengan penurunan harga tersebut, nilai ekspor batubara tercatat US$ 3,0 miliar. Ini menurun 6,25% dibanding bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Kenaikan Ekspor Tertahan Penurunan Harga Komoditas Andalan Indonesia

Rupanya tak hanya penurunan harga yang menyebabkan nilai ekspor batubara menurun. Penurunan volume pun memengaruhi kinerja ekspor emas hitam. 

Tercatat, voulme ekspor batubara pada bulan Mei 2023 sebesar 31,6 juta ton atau turun 2,76% secara bulanan 

Komoditas lainnya adalah adalah besi dan baja. Pada Mei 2023, harga besi dan baja tercatat US$ 105,2 per metrik ton atau 10,43% secara bulanan. 

Dengan penurunan harga tersebut, nilai ekspor besi dan baja tercatat US$ 2,0 miliar atau turun 9,09% secara bulanan. 

Namun, kabar baiknya, ekspor besi dan baja meningkat secara volume. Tercatat volume ekspor besi dan baja pada Mei 2023 sebesar 1,5 juta ton atau naik 7,14% secara bulanan.

Sebaliknya, ekspor minyak kelapa sawit pada Mei 2023 tercatat US$ 1,5 miliar atau naik 7,14% dibanding bulan sebelumnya. 

Ternyata, kenaikan ekspor minyak kelapa sawit ini dipengaruhi oleh peningkatan volume. Tercatat volume ekspor minyak sawit sebesar 1,6 juta ton, naik 6,67% dari bulan sebelumnya.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Mulai Menikmati Hasil Akuisisi, Cermati Rekomendasi Analis

Kalau bicara soal harga, harga minyak kelapa sawit pun terpantau menurun. Pada Mei 2023, harga komoditas ini tercatat US$ 934,1 per metrik ton atau menurun 7,08%.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengungkapkan, penurunan harga komoditas tersebut akhirnya membuat kinerja ekspor Indonesia tak maksimal. 

"Kenaikan ekspor tertahan oleh penurunan harga komoditas utama ekspor," tegas Moh. Edy dalam konferensi pers, Kamis (15/6). 

Bahkan, Moh. Edy menyebut ini yang menyebabkan kenaikan ekspor pada bulan Mei 2023 lebih rendah dari kenaikan nilai impor. 

Adapun nilai ekspor pada Mei 2023 sebesar US$ 21,72 miliar atau naik 12,61% dari April 2023 dan naik 0,96% secara tahunan. 

Sedangkan nilai impor pada Mei 2023 tercatat US$ 21,28 miliar atau naik 38,65% dari April 2023 dan secara tahunan naik 14,35% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×