kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini cerita Menko Luhut saat berkunjung ke AS bulan lalu


Selasa, 24 November 2020 / 06:46 WIB
Begini cerita Menko Luhut saat berkunjung ke AS bulan lalu
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pengalamannya ketika menyambangi Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu. 

Melalui akun resmi Instagram-nya, Luhut yang mengunjungi Negeri Paman Sam pada 15-19 Oktober tersebut mengaku tidak pernah membayangkan dirinya berada di Istana Kepresidenan AS atau yang lebih dikenal dengan Gedung Putih selama hampir 6 jam. 

"Dan bahkan berkesempatan untuk diterima di Oval Office," katanya melalui akun @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (24/11). 

Pada saat kunjungannya ke Gedung Putih, Luhut yang bertandang sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo, disambut langsung oleh Presiden AS Donald Trump. 

"Tujuan utama saya ke Amerika ialah menyampaikan apresiasi Presiden Jokowi terhadap Presiden Trump yang telah memperpanjang GSP (Generalized System of Preference) kepada kita sehingga Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapat peluang emas ini," tuturnya. 

Baca Juga: Indonesia-AS jajaki penyusunan rencana aksi bersama untuk tingkatkan perdagangan

Lebih lanjut, Luhut pun membeberkan keberhasilannya menggaet investasi senilai US$ 2 miliar, setara Rp 28,2 triliun (US$ 1 = Rp 14.100) dari United States International Development Finance Corporation (IDFC).

Menurut dia, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari hubungan erat antara dirinya dengan menantu Trump, Jared Kushner, dan rekannya Adam Boehler, CEO IDFC yang notabene-nya adalah tangan kanan Presiden Trump. 

Karena kedekatan tersebut lah, Luhut menyebutkan “Letter Of Interest” investasi sebesar US$ 2 miliar dari IDFC kepada SWF Indonesia ditandatangani pada 19 November lalu. 

"Ini adalah oleh-oleh yang besar karena keberadaan Amerika Serikat sebagai negara industri maju akan berpengaruh penting bagi perkembangan SWF di Tanah Air," ujarnya. 

Luhut juga menekankan, pemerintah akan menjaga hubungan baik dengan negara yang dinilai mampu mendukung kepentingan nasional. "Begitu pula dengan Amerika Serikat," pungkas dia. (Rully R. Ramli)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Luhut di AS, Bertemu Trump di Gedung Putih hingga "Oleh-oleh" Rp 28,2 Triliun".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×