Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mulai mewanti-wanti pemerintah ihwal potensi kenaikan harga pangan pokok jelang momen libur natal dan tahun baru (Nataru) 2024.
Ketua Umum DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri menyebutkan beberapa komoditas yang rawan alami lonjakan harga di antaranya seperti beras, minyak goreng, gula, daging, bawang merah dan bawang putih.
"Komoditas yang perlu diwaspadai jelang Nataru itu beras, minyak goreng, gula, daging, bawang merah dan bawang putih," kata Abdullah pada Kontan.co.id, Kamis (28/11).
Baca Juga: Mendag Optimistis Pasokan MinyaKita Selama Nataru Cukup
Abdullah menyoroti belum ada pangan pokok yang mengalami perubahan harga drastis menjelang nataru tahun ini. Dia bahkan menyebut kenaikan harga pada nataru ini juga tidak akan separah tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya hal itu lantaran persiapan pemerintah jelang nataru dalam mengamankan pasokan sudah relatif membaik. Hal lainnya terkait dengan isu menurunnya daya beli masyarakat luas.
"(Kenaikan) bergantung pada daya beli, kalau bagus permintaan tinggi maka gejolak itu akan berasa," jelas Abdullah.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong Gerakan Pangan Murah (GPM) baik di pusat maupun daerah di seluruh daerah. Hal ini guna menjaga stabilitas pangan jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Stok Bahan Pangan Jelang Nataru Cukup
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, GPM yang digelar berkolaborasi dengan BUMN Pangan dan pemerintah daerah melalui dinas yang menangani urusan pangan provinsi dan kabupaten/kota.
"Menjelang Nataru ini, khusus untuk bulan Desember ini Badan Pangan Nasional bersama Pemerintah daerah dan BUMN pangan serta stakeholders lainnya menargetkan GPM sebanyak 134 kali di 25 kabupaten/kota enam provinsi,” ujar Arief dalam Rapat Koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Sabtu (23/11).
Pelaksanaan GPM dilakukan secara masif di titik-titik strategis, terutama di wilayah yang menunjukkan potensi kenaikan harga karena permintaan meningkat. Yaitu di daerah yang mayoritas penduduknya menyelenggarakan Natal dan Tahun Baru antara lain Papua, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Sumatra Utara.
Baca Juga: Jelang Nataru Harga Pangan Mulai Naik
Sementara itu, sejak Januari hingga November 2024 GPM telah dilaksanakan sebanyak 8.750 kali di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.
Untuk melihat pergerakan harga secara harian, Badan Pangan Nasional memiliki pemantauan harga melalui panelharga.badanpangan.go.id yang menghimpun data secara real-time perkembangan harga dari seluruh daerah.
Ini sebagai basis dalam melihat daerah-daerah yang perlu dilakukan intervensi stabilisasi secara lebih kuat lagi.
“Berdasarkan pemantauan harga yang kita lakukan, secara umum pergerakan harga pangan stabil," kata Arief.
Selanjutnya: Peruri Raih Peringkat Gold pada SNI Award 2024
Menarik Dibaca: 6 Bunga Pembawa Keberuntungan yang Menambah Keceriaan di Momen Natal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News