kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Pasokan Mulai Seret, Harga Komoditas Pangan Merangkak Naik


Rabu, 28 Agustus 2024 / 20:40 WIB
Pasokan Mulai Seret, Harga Komoditas Pangan Merangkak Naik
ILUSTRASI. Harga pangan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/05/2024


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah komoditas pangan seperti beras, bawang, cabai hingga minyak goreng merangkak  naik di pekan terakhir bulan ini .

Berdasarkan data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu (28/8), harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional rata-rata naik seperti beras premium terpantau naik 3,01% atau Rp 470 menjadi Rp16.060 per kg.

Baca Juga: Harga Pangan Hari Ini (28/8): Bawang, Daging Sapi, Gula Naik, Beras dan Cabai Turun

Kemudian, harga beras medium naik 2,79% atau Rp380 menjadi Rp13.990 per kg. Begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 1,19% atau Rp150 menjadi Rp12.740 per kg.

Sama halnya, harga komoditas bawang merah juga naik hingga 18,42%  atau Rp4.630 menjadi Rp29.760 per kg; lalu bawang putih bonggol juga naik hingga 8,77% atau Rp3.490 menjadi Rp43.280 per kg.

Cabai merah keriting juga naik hingga 7,57% atau Rp3.150 menjadi Rp44.780 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik hingga 6,49% atau Rp3.360 menjadi Rp55.160 per kg.

Baca Juga: Kemendagri Minta Bulog Antisipasi Kenaikan Harga Beras

Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana terpantau naik 5,05% atau Rp910 menjadi Rp18.820 per kg.; sedangkan minyak goreng curah terpantau turun 2,49% atau Rp400 menjadi Rp15.690 per kg.

Pengamat Pertanian dari Cencer of Reform on Economicas (CORE) Indonesia Eliza Mardian mengatakan, harga beras akan relatif tinggi pada musim panen kedua karena berkurangnya supply akibat produksi musim kedua lebih rendah dibandingkan musim panen raya pertama.

"Harga gabah di tingkat petani pun naik, sehingga ditransmisikan kepada kenaikan harga beras," katanya kepada KONTAN, kemarin. Hanya saja, ketika harga gabah kembali turun, harga beras di level pedagang ini sulit turun lagi setelah naik. "Ini yang menjadi soal," sebut Eliza. 

Baca Juga: Harga Pangan Hari Ini (27/8): Beras Medium, Bawang Merah, Cabai Turun, Telur Naik

Untuk cabai, laju kenaikannya juga dipengaruhi dari sisi  pasokan berkurang jika dibandingkan bulan Juni akibat berkurangnya luas lahan tanam. Yang terang, harga komoditas yang berfluktuasi ini disebabkan karena kurangnya hilirisasi dan minimnya kapasitas penyimpanan dalam cold storage.

Tak pelak,  harga di pasar bergantung jumlah panen bulan tersebut. Jika saja bisa disimpan dalam cold storage ini kan bisa jadi stok sampai bulan bulan ke depan, sehingga harga cabai terkendali," terang Eliza.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengklaim, tidak mungkin harga beras medium mencapai Rp 14.600 per kg alias terbang jauh di atas HET. Rata-rata harga beras medium sekarang berkisar di angka Rp 12.500 per kg.

Di sisi lain, Bapanas menjelaskan bahwa fungsi beras Stabilisasi pasokan dan Harga Pangan (SPHP) adalah menstabilkan harga pangan.  

Baca Juga: Bapanas Dorong BUMN Pangan untuk Jadi Standby Buyer Cadangan Pangan Pemerintah

"Ayo sekarang sama-sama ke pasar beras, coba lihat beras medium apa benar Rp14.600 per kg," tandasnya di Kompleks DPR RI, Senin (26/8). 

Sementara dari pantaun KONTAN di minimarket sekitaran Bogor, Rabu (28/8), harga beras kemasan medium 5 kg  dibanderon sebesar Rp 74.000 atau Rp 14.800 per kg. Sedangkan beras premium dibandrol Rp 105.000 per 5 kg atau Rp 21.000 per kg. Adapun stok beras di minimarket juga terbatas.

Meski demikian, Perum Bulog memastikan stok beras SPHP saat ini jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi bilang, masyarakat tidak perlu khawatir karena masih bisa mendapatkan beras Bulog sesuai HET.

"Jumlahnya cukup banyak, silahkan saja kalau memang membutuhkan beras SPHP  yang sesuai HET dengan kualitas yang baik," ujarnya.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×