kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bea Cukai punya dirjen baru


Selasa, 26 April 2011 / 08:45 WIB
ILUSTRASI. Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis. Foto dok.pribadi


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Direktur Fasilitas Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Agung Kuswandono resmi naik jabatan menjadi Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang baru. Ia menggantikan Thomas Sugijata yang segera memasuki masa pensiun.

Pada pelantikannya kemarin (25/4), Agung mengatakan target pekerjaan pertama yang akan ia lakukan adalah melakukan konsolidasi internal Bea dan Cukai. Menurutnya, keprihatinan Bea dan Cukai adalah bagaimana mengatasi barang-barang impor ilegal yang masuk ke dalam negeri. "Itu harus bisa diminimalisir agar tidak membuat produk dalam negeri kalah dibandingkan produk negara lain," kata lelaki berusia 44 tahun yang juga pernah menjabat Direktur Teknis Bea Cukai itu.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menambahkan, pekerjaan rumah Dirjen Bea dan Cukai baru cukup banyak. Misal, bagaimana memangkas lamanya proses produk impor yang berada di jalur merah, mengatasi banyaknya pejabat yang tidak di tempat ketika ada tangkapan barang selundupan, hingga banyak kasus yang kalah di pengadilan.

Bekas Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata akan menjadi staf khusus di Kementerian Keuangan dan bertugas terkait kepabeanan dan cukai. Ia berpesan kepada penggantinya agar meningkatkan penerimaan bea cukai tahun ini.

Menurutnya, peluang mendongkrak penerimaan masih terbuka. Sebab, realisasi penerimaan bea masuk per 11 April ini sudah Rp 6,38 triliun atau 35,62% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 sebesar Rp 17,90 triliun. "Jadi kalau dikali empat maka realisasi penerimaan sampai akhir tahun ini bisa di kisaran 140%," ujarnya.

Sedangkan pendapatan dari cukai tercatat Rp 19,29 triliun atau 30,74 % dari target. Hingga akhir tahun pendapatan cukai paling tidak bisa mencapai 120% dari target.

Adapun penerimaan bea keluar per 11 April 2011 mencapai Rp 8,83 triliun atau 172,81% dari target. "Sampai akhir tahun itu harus bisa 500% dari target," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×