kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

BBM naik Rp 2000, defisit anggaran turun 1,32%


Kamis, 28 Agustus 2014 / 15:36 WIB
BBM naik Rp 2000, defisit anggaran turun 1,32%
ILUSTRASI. Bank Mandiri akan melakukan pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2. /pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan jika pemerintah baru menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) maka akan membantu mengecilkan defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Defisit bisa turun jadi 1,32% dari produk domestik bruto (PDB) jika harga BBM naik Rp 2.000.

"Jika BBM naik Rp 2.000 akan ada penghematan Rp 96 triliun. Defisit bisa turun dari 2,32% ke 1,32%," ujar Chatib, Kamis (28/8).

Asal tahu, defisit anggaran RAPBN 2015 sebesar US$ 257,57 triliun atau 2,32% dari PDB . Dirinya mengakui, menaikkan harga BBM tidak bisa dilakukan pemrintahan sekarang.

Menurut Chatib, dalam transisi pemerintahan menaikkan harga BBM adalah keputusan strategis. "Saya tidak tahu isinya apa yang mereka (SBY dan Jokowi) bicarakan. Saya lihat di media pembicaraan menyangkut APBN-P 2014 dan RAPBN 2015," tandasnya.

Asal tahu saja, pemerintahan SBY sudah beri sinyal untuk tidak mengambil kebijakan menaikkan harga BBM. Pernyataan itu langsung disampaikan SBY ke Presiden terpilih Joko Widodo dalam pertemuannya, Rabu (27/8) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×