kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.175   100,00   0,61%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

SBY menolak permintaan Jokowi menaikkan harga BBM


Kamis, 28 Agustus 2014 / 12:01 WIB
SBY menolak permintaan Jokowi menaikkan harga BBM
ILUSTRASI. Petugas melayani warga di loket BPJS Kesehatan Jakarta Pusat, Jakarta


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menolak permintaan presiden terpilih Joko 'Jokowi' Widodo untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebelum masa jabatannya berakhir. 

"Terus terang, tadi malam secara khusus saya minta kepada pak SBY menekan defisit APBN dengan menaikkan harga BBM," ujar Jokowi di Balaikota, Kamis (28/8). 

"Jawabannya, ya beliau menyampaikan bahwa saat ini kondisinya dianggap masih kurang tepat untuk menaikan BBM," ujar Jokowi. 

Jokowi menyayangkan langkah SBY tersebut. Menurut dia, kenaikan harga BBM baru akan dilakukan saat dirinya menjabat sebagai presiden, usai 20 Oktober 2014 mendatang. 

Namun, Jokowi tidak bisa memastikan bulan ke berapa harga BBM bakal dinaikkan. Yang pasti, Jokowi merasa anggaran subsidi BBM sangat membebani APBN 2015. Belum lagi anggaran yang disediakan untuk bayar utang luar negeri. 

Jumlah alokasi subsidi dalam RAPBN 2015 mencapai Rp 433,5 triliun. Adapun, jumlah alokasi untuk utang mencapai Rp 154 triliun. "Pasti membebankan," ujar Jokowi. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×