Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Banyaknya kendaraan pribadi yang melewati jalan layang non tol (JLNT) ternyata tak menyelesaikan masalah kemacetan. Jalan yang dibangun Pemrov DKI Jakarta tersebut terbukti tak bisa mengurai kemacetan.
Ke depannya, Pemprov DKI Jakarta berencana untuk mengkaji sejumlah ruas JLNT yang ada di ibu kota khusus untuk angkutan umum, seperti bus Transjakarta, Metromini, dan juga Kopaja. Rencana ini diusulkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Rabu (9/10).
Basuki menyebutkan, kondisi JLNT Pangeran Antasari-Blok M yang baru diresmikan Januari silam terbukti tidak mampu mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.
"Kalau kami mau berpikir ekstrem, kemacetan di ibu kota diselesaikan dengan membangun jalan layang non tol khusus angkutan umum. Rencana sama seperti yang kami bangun jalan layang untuk Transjakarta di Cileduk. Itu yang kami lagi kaji. Kalau perlu kami bikin khusus untuk (angkutan) umum," kata Basuki seperti yang dilansir situs berita milik BeritaJakarta.com, Rabu (9/10).
Basuki mengungkapkan, berdasarkan teori, pertambahan ruas jalan di ibu kota tidak bisa mengurai kemacetan. Kondisi itu disebabkan oleh penambahan jumlah kendaraan yang tidak seimbang dengan penambahan ruas jalan.
"Yang ada adalah bangun jalan layang khusus transportasi massal, baru bisa. Kami mau paksa orang kalau mau nyaman, ya mesti naik bus. Makanya busnya harus dibeli dulu," ucapnya. Ia menambahkan, Pemprov DKI akan membenahi angkutan umum di ibu kota, sehingga secara bertahap pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan angkutan umum.
"Kami akan tambah bus. Tahun depan 3.000 bus akan didatangkan melalui sistem e-catalog alias tanpa lelang. Kita langsung beli. Mudah-mudahan, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) segera mengeluarkan izin terkait e-catalog sehingga tahun depan, kita tidak perlu lagi pusing tender, tapi langsung beli ke pabrik," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News