kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Basuki: Asal busnya enak, pasti warga mau beralih


Jumat, 07 Februari 2014 / 15:42 WIB
Basuki: Asal busnya enak, pasti warga mau beralih
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksi pada perdagangan Senin (19/9). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kenyamanan menggunakan angkutan umum harus ditingkatkan. Jika tidak, warga akan lebih senang memakai kendaraan pribadi karena lebih nyaman.

Pagi ini, Basuki merasakan menjadi penumpang bus kota terintegrasi busway (BKTB) dari Waduk Pluit ke Monumen Nasional. Bus itu berjalan di jalur bus transjakarta, tetapi tetap saja terhalang kemacetan karena jalur itu juga diserobot kendaraan pribadi. Akibatnya, Basuki baru tiba di kantor setelah satu jam lebih dalam perjalanan. Menurutnya, jika menggunakan mobil pribadi, waktu tempuhnya bakal lebih cepat dan nyaman.

"Kamu kalau naik bus satu jam sama satu jam naik kendaraan pribadi, pilih mana? Ya, pasti naik mobil pribadi," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Ia mengatakan, warga mana pun pasti akan lebih memilih untuk menikmati kemacetan Jakarta di dalam mobil daripada di dalam bus. Oleh karena itu, bus harus memiliki jalur eksklusif dan khusus agar terhindar dari macet. Sterilnya jalur bus itu juga untuk mengalihkan warga yang menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal sehingga jumlah mobil juga akan berkurang.

Untuk merealisasikan sterilisasi jalur bus tersebut, Pemprov DKI meminta bantuan kepada polisi. Jangan sampai jalur bus itu digunakan untuk mobil pribadi. Setelah steril, pemerintah tinggal memberlakukan denda yang tinggi bagi pelanggar aturan itu.

Selain jalur yang steril, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan fasilitas pelayanan di dalam BKTB maupun transjakarta. Di samping itu, Pemprov DKI akan terus menambah unit bus sedang dan transjakarta. Sebanyak 310 transjakarta dan 346 unit bus sedang telah dibeli. Di dalam APBD DKI 2014, terdapat anggaran untuk pembelian 2.500 bus sedang dan 700 unit transjakarta.

"Asal busnya enak, pasti warga mau beralih. Makanya, kita tambah bus terus, biar tiap 1 menit ada satu bus," kata Basuki. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×