kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Basarnas kesulitan menemukan black box AirAsia


Senin, 05 Januari 2015 / 17:43 WIB
Basarnas kesulitan menemukan black box AirAsia
ILUSTRASI. iOS 17


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengaku bahwa tim di lapangan kesulitan mencari black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di perairan Selat Karimata. Hingga hari kesembilan pencarian, benda berwarna oranye yang umumnya berada di bagian ekor pesawat belum juga ditemukan.

"Kita sudah kerahkan, sampai detik ini belum membuahkan hasil. Ya susah dong," ujar Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (5/1).

Soelistyo mengatakan, sistem sonar belum menangkap ping yang dipantulkan dari black box yang disimpan di dalam pesawat. Menurut dia, biasanya, maksimal 30 hari black box masih dapat memantulkan sinyal.

"Tapi, barangnya di mana? Belum kita temukan," ujar dia.

Soelistyo menyatakan, kendala terbesar dalam menemukan black box hingga saat ini adalah jarak pandang dalam pencarian di bawah laut yang hanya nol meter. Keadaan tersebut diperparah dengan deras arus yang mencapai 5 knot. Bahkan, remotely operated vehicle pun tidak dapat digunakan lantaran cuaca ekstrem itu.

"Semua sudah digunakan. Hanya ROV yang belum karena arus kuat. ROV itu bisa kerja optimal kalau arus di bawah 1 knot," kata Soelistyo.

Sebelumnya, Soelistyo mengatakan bahwa untuk mendeteksi keberadaan black box, tim gabungan mengerahkan lima kapal yang memiliki sistem canggih yang diposisikan di sektor prioritas. Kelima kapal itu adalah KN Baruna Jaya I, RSS Swift dan RSS Supreme dari Singapura, kapal tunda samudera Cress Onix yang berisikan tim dari Rusia, serta KN Jala Daya yang berisikan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Selain itu, kata Soelistyo, KN Baruna Jaya I mendapatkan tambahan alat yang dikirimkan melalui kapal Basarnas untuk memperkuat sistemnya. Ia menambahkan, tim dari Rusia juga akan memperkuat kapal Purworejo milik Basarnas dengan dua alat sistemnya. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×