kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bappenas kaji proyek pengembangan Bandara Labuan Bajo melalui skema KPBU


Selasa, 25 September 2018 / 17:20 WIB
Bappenas kaji proyek pengembangan Bandara Labuan Bajo melalui skema KPBU
Market sounding proyek KPBU untuk bandara udara Labuhan Bajo


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mendukung pilot project perluasan pembangunan bandara Labuan Bajo di Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar kegiatan Market Sounding yang dihadiri banyak investor asing yang berkomitmen ikut dalam lelang proyek.

Market Sounding ini dilakukan guna mendengar masukan-masukan dari investor untuk pembangunan Bandara Labuhan Bajo.

Kriteria yang masuk dalam lelang proyek ini antara lain memiliki daya tarik bagi investor untuk berinvestasi.

Ini terkait dengan jumlah traffic pengunjung yang terus meningkat seiring pengembangan pariwisata pulau Komodo. Selain itu, keuntungan yang didapat investor jangka panjang juga masuk kriteria proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

“Yang di KPBU-kan tentunya nilainya strategis dalam artian memberikan dampak multiplayer yang luas. Dan berikutnya yang potensial dalam artian menarik untuk diikutsertakan partisipasi swastanya. Kemudian disesuaikan juga dengan kemampuan negara. Ini yang dikembangkan adalah dalam rangka menunjang kawasan strategis pariwisata nasional,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo di gedung BKPM, Selasa (25/9).

Output tahap perencanaan adalah daftar prioritas proyek dan dokumen studi pendahuluan yang disampaikan pada Kementerian PPN/BAPPENAS untuk disusun sebagai Daftar Rencana KPBU yang terdiri atas KPBU siap ditawarkan dan KPBU dalam proses penyiapan.

Menurut Sri Bagus Guritno, Direktur Kerja Sama Pemerintah-Swasta dan Rancang Bangun Bappenas mengatakan pihaknya akan menentukan proyek-proyek apa saja yang bisa masuk skema KPBU. “Bappenas terkait dengan perencanaan dan untuk mengetahui proyek ini cocok di KPBU-kan atau tidak,” paparnya.

Ia juga menyebut, penilaian untuk perusahaan yang akan mengikuti lelang adalah terkait dengan teknis perusahaan dan kondisi finansial perusahaan.

Perluasan pembangunan Bandara Labuan Bajo ini merupakan bentuk realisasi percepatan pembangunan proyek infrastruktur guna mengejar target ekonomi jangka panjang.

Untuk merealisasikan program tersebut pemerintah memilih skema KPBU untuk pembiayaan infrastruktur strategis di mana pembiayaan ini memiliki banyak manfaat.

“Tidak hanya pembiayaan semata, tapi pemanfaatan swasta untuk mewujudkan dan merealisasikan infrastruktur yang lebih berkualitas dengan anggaran yang lebih efisien. Ini bukan untuk membangun Bandara Standar Internasional, tapi juga memberi pelayanan yang baik,” ungkap Wisnu.

Diketahui total investasi untuk proyek bandara Labuhan Bajo ini mencapai Rp 1,17 triliun dengan masa konsesi 25 tahun. Cakupannya meliputi pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas bandara udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×