kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.241   23,00   0,14%
  • IDX 6.902   24,28   0,35%
  • KOMPAS100 1.006   4,14   0,41%
  • LQ45 769   3,74   0,49%
  • ISSI 227   0,50   0,22%
  • IDX30 396   1,74   0,44%
  • IDXHIDIV20 458   1,77   0,39%
  • IDX80 113   0,45   0,40%
  • IDXV30 114   0,22   0,19%
  • IDXQ30 128   0,59   0,46%

Bappenas harap tidak ada puskesmas tanpa dokter di 2022


Kamis, 29 April 2021 / 19:05 WIB
Bappenas harap tidak ada puskesmas tanpa dokter di 2022
ILUSTRASI. Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Jurang Mangu Pondok Aren Tangerang Selatan, Jumat (15/1).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berharap, pada 2022 nanti tidak ada lagi rumah sakit yang tidak memiliki dokter. Pasalnya sejauh ini dia berpendapat masih ada puskesmas yang tidak memiliki dokter.

"Kami berharap tidak ada lagi puskesmas tanpa dokter pada 2022. Hari ini masih ada 12%, itu pun yang kita tahu karena tidak semua melaporkan," ujar Suharso secara virtual, Kamis (29/4).

Tidak hanya itu, dia juga mengatakan diharapkan ke depannya puskesmas akan memiliki 9 jenis tenaga kesehatan. Sementara sejauh ini puskesmas yang memiliki 9 jenis nakes tersebut baru sekitar 37% di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani targetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 tembus 5,8%

Menurut Suharso, hal ini menjadi salah satu hal yang penting dilakukan mengingat puskesmas turut berperan penting dalam mendorong promotif dan preventif terkait kesehatan.

"Tetapi sekarang lebih banyak puskesmas oleh daerah didorong untuk menjadi pelayanan inap dan akibatnya promotif dan preventifnya tidak dilakukan," tambah Suharso.

Lebih lanjut, Suharso juga mengatakan aspek kesehatan ini menjadi sangat penting, khususnya ketika menghadapi pandemi saat ini. Adanya pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini pun menunjukkan bahwa sistem kesehatan nasional Indonesia hingga ke daerah belum sesuai dengan yang diharapkan.

Padahal, menurut Suharso mengatakan layanan kesehatan di Indonesia menjadi salah satu indikator angka harapan hidup yang juga menjadi indikator dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Selanjutnya: Kadin minta pembangunan Ibu Kota baru libatkan pakar berbagai disiplin ilmu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×