kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bappenas dorong industri manufaktur lakukan hilirisasi di tahun 2020


Minggu, 22 Desember 2019 / 20:59 WIB
Bappenas dorong industri manufaktur lakukan hilirisasi di tahun 2020
ILUSTRASI. Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa memberikan sambutan saat peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019). Da


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mendorong industri manufaktur melakukan hilirisasi tahun 2020.

Pasalnya, industri ini menjadi salah satu faktor kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Hilirisasi itu mutlak harus dilakukan," ujar Suharso, Jumat (20/12).

Baca Juga: Ini penyebab anjloknya kinerja indeks sektor manufaktur sejak awal tahun

Suharso mengatakan, hilirisasi ini penting untuk mendapat nilai tambah produk yang diekspor. Selain itu, untuk membuka penyediaan lapangan kerja di Indonesia. "Jadi kita bukan hanya mengekspor dalam bentuk komoditas," ujar dia.

Selain itu, Suharso mengatakan, industri makanan dan minuman, industri tekstil dan produk tekstil juga perlu ditingkatkan. "Pendalaman industri elektronik saya kira penting," ujar dia.

Sebagai informasi, kinerja industri manufaktur Indonesia bulan November 2019 menunjukkan perbaikan dibanding bulan sebelumnya. Namun, aktivitas perusahaan menjelang akhir tahun masih belum menunjukkan perbaikan, bahkan memburuk.

Baca Juga: Ambles 9,33% sejak awal tahun, saham indeks manufaktur ini masih layak dikoleksi

Dalam laporan terbarunya, IHS Markit mencatat Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia November 2019 berada di level 48,2. Level ini lebih tinggi dari PMI Manufaktur bulan Oktober 2019 yang sebesar 47,7.

Namun menurut IHS Markit, kondisi manufaktur yang semakin memburuk pada November 2019 disebabkan oleh penurunan yang terjadi pada output dan pesanan baru. Penjualan tercatat lebih rendah sehingga menyebabkan masih berlanjutnya tren penumpukan barang jadi.

Dengan penumpukan barang jadi, IHS Markit melihat adanya penurunan jumlah barang yang dikerjakan. Pada akhirnya, ini membuat perusahaan lagi-lagi mengurangi lapangan pekerjaan dan mengurangi belanja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×