kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bappenas berharap defisit anggaran 2011 tidak lampaui asumsi


Selasa, 04 Januari 2011 / 14:21 WIB
Bappenas berharap defisit anggaran 2011 tidak lampaui asumsi


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berharap defisit anggaran 2011 bisa lebih rendah. Bappenas berharap maksimal 1,8% sesuai dengan asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011.

Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo beralasan, defisit yang rendah akan lebih baik dari sisi keuangan negara. "Angka defisit 1,8% adalah angka maksimal. Kami harapkan kalau bisa tidak harus lebih tinggi dari itu," katanya, Selasa (4/1).

Karena itu, Lukita berharap belanja anggaran berjalan betul sesuai dengan rencana. Selain itu, dia berharap penerimaan negara juga bisa meningkat.

Seperti diketahui, realisasi defisit APBN 2010 lebih rendah dari perkiraan pemerintah. Defisit anggaran hanya sebesar 0,62% dari asumsi sebesar 2,1%. Lukita menilai rendahnya realisasi defisit ini tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi 2010.

Ia meyakini, pertumbuhan ekonomi 2010 akan tercapai sesuai target pemerintah yang berada pada kisaran 6%. Terlebih, kontribusi APBN terhadap pertumbuhan ekonomi hanya sekitar 18%.

Pengamat Ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa menilai, pemerintah harus memperbaiki realisasi defisit untuk mendorong realisasi pertumbuhan eonomi ke depan terutama dalam sisi belanja. Sebab, dia menilai, pemerintah baru menggenjot belanja pada akhir Desember. “Di atas kertas itu sangat bagus tetapi untuk ke depannya realisasi belanja agar tidak menumpuk di akhir tahun,” terangnya.

Tetapi, dia mengatakan, secara keseluruhan realisasi defisit itu tak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. “Tidak terlalu signifikan, karena sektor lainnya tumbuh dan bisa mengimbangi kekurangan belanja pemerintah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×