Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan tambahan impor sebanyak 1 juta ton yang akan masuk pertengahan Januari tahun depan tidak ada muatan politis.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa tambahan beras impor yang akan masuk ini murni untuk menambah pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk intervensi harga beras termasuk bantuan pangan beras.
"Bantuan pangan beras resmi sebagai bantuan negara untuk membantu saudara kita yang di bawah," kata Arief pada Kontan.co.id, Minggu (3/12).
Baca Juga: Bantuan Pangan Diperpanjang Sampai Juni 2024, Pengamat: Potensi Dipolitisasi
Arief membantah jika bantuan pangan beras ini dikaitkan dengan agenda politik yang saat ini sedang berlangsung.
Pihaknya menegaskan bahwa bantuan pangan beras sudah diberikan sebanyak 6 kali pada tahun ini jauh dari gonjang-ganjing perpolitikan.
Pihaknya juga memastikan dalam penyaluran periode yang akan datang akan dijalankan sebagimana mestinya melalui Perum Bulog dan disalurkan oleh PT Pos Indonesia menggunakan data by name by address dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
"Ini juga akan di audit oleh BPKP," tegas Arief.
Baca Juga: Program Sembako Sudah Disalurkan Rp 44,69 Triliun ke Masyarakat Kurang Mampu
Sebagai informasi, pemerintah menambah kuota impor beras olhe Bulog untuk CBP sebanyak 1,5 juta ton. Untuk tahap pertama sebanyak 1 juta ton akan masuk pada pertengahan Januaru 2024.
Adapun beras impor yang didatangkan pemerintah kata Arief paling banyak berasal dari Vietnam sama Thailand. Vietnam dan Thailand berkontribusi 80% untuk beras yang didatangkan ke Indonesia.
"Sekitar 40%, 40%, sisanya 20% dari negara lain. Jadi 80% dari Vietnam dan Thailand," kata Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News