Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN. CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional atau Bapanas meminta anggaran tambahan Rp 31 triliun pada 2025 untuk penyaluran bantuan pangan.
Anggaran tambahan itu diusulkan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).
“Pada rapat tanggal 6 (November) lalu, Komisi IV meminta kami breakdown. Ini enam bulan (kami breakdown) untuk bantuan pangan,” kata Arief, dipantau dari YouTube TV Parlemen.
Dalam usulan, Bapanas akan menyalurkan 10 kilogram beras selama enam bulan kepada lebih kurang 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
“Kalau yang tahun lalu (ada) 22 juta (keluarga penerima manfaat),” tutur Arief.
Baca Juga: Harga Beras Berpotensi Terkerek Imbas Kenaikan Tarif PPN jadi 12% Pada Tahun Depan
Bapanas juga berencana menyalurkan bantuan pangan stunting kepada 1,5 juta keluarga risiko stunting (KRS).
“(Bantuan) 1 kilogram daging ayam dan 10 butir telur ayam selama enam bulan. Serta penyaluran SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) beras, jagung, dan juga kedelai,” kata Arief.
“Kami berharap dukungan Bapak/Ibu pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI mengenai usulan anggaran tambahan tersebut,” ucap Arief.
Dalam paparan, anggaran tambahan itu senilai Rp 31.012.804.150.00 atau Rp 31,012 triliun.
Arief mengatakan bahwa bantuan pangan efektif menahan laju inflasi pangan, utamanya pada beras.
Sebelumnya, Arief menggarisbawahi adanya implikasi bantuan pangan beras yang turut mendukung pengendalian inflasi secara nasional dan aspek lainnya.
"Bantuan pangan beras ini bukan hanya sekedar bantuan, tetapi ini merupakan intervensi pemerintah dalam menjaga inflasi dan juga terkait dengan daya beli. Inflasi kita secara tahunan membaik di 1,71 persen," kata Arief dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (18/11/2024).
Arief mengatakan, rumah tangga miskin setidaknya membutuhkan beras 31,07 kilogram per bulannya.
Dengan adanya sokongan beras dari banpang sejumlah 10 kilogram, maka sepertiga kebutuhan beras dalam sebulan telah terpenuhi.
"Bantuan pangan beras dua tahun terakhir ini adalah yang paling masif dan sesuai dengan apa yang kita rencanakan bersama-sama. Bulog pun mungkin merasakan dua tahun ini yang paling menantang,” tutur Arief.
Bantuan pangan beras digelontorkan pemerintah melalui penugasan Bapanas kepada Perum Bulog.
Banpang beras bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Penyalurannya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi yang dapat disalurkan, salah satunya untuk bantuan pangan ke masyarakat.
Baca Juga: Uang Perjalanan Dinas Dipangkas, Anggaran Bapanas Kena Blokir Rp 13,46 Miliar
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Salurkan Bantuan Pangan, Bapanas Minta Tambahan Anggaran 2025 Rp 31 Triliun", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2024/11/20/112000026/salurkan-bantuan-pangan-bapanas-minta-tambahan-anggaran-2025-rp-31-triliun.
Selanjutnya: Gautam Adani Terseret Kasus Penyuapan di AS, Harga Obligasi Adani Group Anjlok
Menarik Dibaca: Tonton 6 Film Bertema Kesepian Ini Saat Ingin Bersedih Seharian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News