kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak libur, indeks manufaktur Indonesia di bulan Desember bakal turun


Selasa, 01 Desember 2020 / 19:45 WIB
Banyak libur, indeks manufaktur Indonesia di bulan Desember bakal turun
ILUSTRASI. Indeks manufaktur Indonesia kembali ke level ekspansi pada bulan November 2020.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks manufaktur Indonesia kembali ke level ekspansi. Hasil survei IHS Markit Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia menunjukkan, indeks manufaktur Indonesia berada di level menjadi 50,6 pada November 2020. Indeks manufakur ini meningkat dibandingkan Oktober 2020 yang di level 47,8.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, indeks manufaktur bulan November 2020 tersebut menunjukkan adanya aktivitas industri manufaktur yang masuk dalam fase ekspansi.

Peningkatan aktivitas manufaktur sepanjang bulan November itu didukung oleh adanya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta pada pertengahan bulan Oktober 2020.

“Sehingga perusahaan meningkatkan tingkat produksinya pada bulan November. Meskipun terjadi peningkatan produksi, namun besar peningkatan cenderung marginal. Mengingat peningkatan kapasitas produksi masih terbatas, maka perusahaan di industri manufaktur masih melakukan pengurangan tenaga kerjanya,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (1/12).

Baca Juga: Kadin berharap ekspansi PMI Manufaktur akan berlanjut hingga tahun depan

Untuk bulan Desember ini, Josua memperkirakan indeks manufaktur Indonesia akan turun. Sebab, periode efektif hari kerja di bulan Desember cenderung lebih pendek mengingat terdapat beberapa hari libur seperti libur pilkada, libur Natal dan Tahun Baru serta cuti bersama Idul Fitri yang digeser di akhir tahun ini.

Ini membuat kapasitas produksi industri bulan Desember 2020 diperkirakan tidak setinggi kapasitas produksi bulan November. “Sehingga PMI manufaktur bulan Desember 2020 diperkirakan akan kembali menurun pada akhir tahun,” kata Josue.

Josua menambahkan, salah satu sektor yang diharapkan pulih dan mampu berkinerja baik pada tahun 2021 adalah sektor industri pengolahan. Dampak pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan pada sebagian besar industri manufaktur nasional.

“Oleh sebab itu, berbagai upaya kebijakan dukungan pemulihan dan upaya revitalisasi sektor manufaktur diharapkan mampu mengembalikan perannya sebagai motor penggerak perekonomian nasional,” ujar Josua.

Josua memproyeksikan, kinerja industri pengolahan di tahun 2021 bakal mampu tumbuh sebesar 3%-4%.

Selanjutnya: Naik 3 poin, PMI Manufaktur Indonesia ada di level 50,6 pada November 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×