Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus corona ke Indonesia, pemerintah menghentikan sementara pemasukan hewan hidup dari China. Hal ini diputuskan melalui rapat terbatas yang digelar, Selasa (4/2).
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pihaknya akan segera menerbitkan regulasi terkait penghentian sementara pemasukan hewan hidup ini ini.
Baca Juga: Jokowi sebut pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tertekan virus corona
"Sedang disiapkan permennya, tetapi sesuai dengan arahan dan putusan ratas kemarin, kita keluarkan segera," kata Agus.
Lebih lanjut, dia pun mengatakan pihaknya akan membuat daftar hewan hidup yang dihentikan impornya. Dia juga mengatakan, hewan yang banyak diimpor dari China adalah ular dan kura-kura.
Sementara itu, berdasarkan data BPS, binatang hidup yang diimpor Indonesia dari China sepanjang 2019 19,39 ton dengan nilai US$ 314.295.
Baca Juga: Menperin optimistis target pertumbuhan industri manufaktur tercapai
Binatang hidup yang paling banyak adalah reptil, termasuk ular dan kura-kura. Jumlah reptil hidup yang diimpor sebanyak 18,18 ton dengan nilai US$ 215.968.
Bila dilihat sejak 2015, impor reptil hidup sebesar 6,2 ton, meningkat menjadi 9,32 ton di 2016, sebesar 8,38 ton di 2017, dan 11,67 ton di 2018.
Baca Juga: Kebijakan pemerintah membatasi orang bepergian dari dan ke China dinilai wajar
Tak hanya reptil, ada pula mamalia hidup lain yang diimpor pada 2019 dengan jumlah 1,21 ton dengan nilai US$ 98.327. Angka ini meningkat dari tahun 2018 yang sebesar 698 kilogram. Hewan hidup lain yang diimpor di 2019 sebesar 550 kg dengan nilai US$ 7.102.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News