kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Indonesia: Tidak Harus Tunggu The Fed Turunkan Suku Bunga


Rabu, 07 Februari 2024 / 14:15 WIB
Bank Indonesia: Tidak Harus Tunggu The Fed Turunkan Suku Bunga
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) didampingi Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Kantor BI, Jakarta, Kamis (21/12/2023). Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia bulan Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyebut bahwa pihaknya tidak perlu menunggu kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed untuk menurunkan suku bunga acuannya.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan bahwa dalam menurunkan suku bunga acuan pihaknya menggunakan data fundamental perekonomian domestik. Oleh karena itu, suku bunga BI bisa diturunkan tanpa harus menunggu kebijakan The Fed.

Baca Juga: Utang Pemerintah Jatuh Tempo, Cadangan Devisa Indonesia Januari 2024 Menyusut

"Kalau ada yang menanyakan kapan BI menurunkan suku bunga, apakah menunggu the Fed? Saya katakan tidak selalu seperti itu, kita prinsipnya menggunakan data independen," ujar Destry dalam acara Economic Outlook 2024, Rabu (7/2).

"Kalau everything domestic sudah oke, saatnya kita turunkan bunganya, walaupun The Fed belum menurunkan suku bunganya," imbuhnya.

Dirinya mencontohkan, pada beberapa waktu lalu The Fed telah menaikkan suku bunga hingga 550 basis poin (bps), namun pada saat yang sama BI tidak melakukan hal yang serupa dan hanya menaikkan sebesar 250 bps dengan tetap melakukan optimalisasi kebijakan yang lain.

Baca Juga: Bank Indonesia: Perekomian Global Akan Trending Down pada Tahun 2024

Adapun bauran kebijakan yang dimaksud adalah fokus dalam pro stability baik itu inflasi, nilai tukar, hingga cadangan devisa.

Destry memperkirakan, suku bunga bank AS atau The Fed akan mulai memangkas suku bunganya pada semester II-2024.

"Suku bunga global dalam hal ini biasa kita pakai Federal Fund Rate (FFR) ya kita perkirakan turun. Kalau BI kita perkirakan di second semester akan mengalami penurunan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×