Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 sebesar 5,3% dalam Rencana Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) 2026. Target tersebut lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN 2026 sebesar 5,4%.
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan, proyeksi 5,3% tersebut sudah mempertimbangkan penurunan ekonomi global, termasuk mitra kerja utama Indonesia. Selain itu juga mempertimbangkan langkah-langkah dukungan BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan penurunan suku bunga.
BI melihat, pada 2026 mendatang masih ruang penurunan suku bunga atau BI-Rate, dan juga akan melakukan ekspansi likuiditas moneter.
Terkait perbedaan target pertumbuhan ekonomi dengan pemerintah, ia mengungkapkan BI mempunyai dasar penghitungan sendiri.
Baca Juga: Cadangan Devisa RI Turun, BI: Imbas Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
“Dasar kami menghitung, data dari Badan Pusat Statistik (BPS), termasuk ada dasar kami banyak survei yang dilakukan sebagai dasar. Nilai tukar juga sangat berpengaruh, nilai tukar rupiah di 2026 rata-rata masih sama dengan 2025 karena pengaruh ketidakpastian global,” tutur Perry saat melakukan rapat kerja dengan komisi XI DPR RI, Rabu (12/11/2025).
Meski demikian, ia melihat, masih ada potensi target pertumbuhan ekonomi di 2026 sebesar 5,4% akan tercapai, sejalan dengan koordinasi dan kecepatan realisasi stimulus fiskal dari APBN yang semakin cepat.
Menurutnya, percepatan belanja pemerintah di awal tahun menjadi kunci pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% dapat tercapai.
Baca Juga: Gubernur BI Waspadai Inflasi Pangan yang Sudah Mulai Meningkat
Ia menambahkan, penghitungan dasar 5,3% masih merujuk pola realisasi belanja di APBN yang selama ini terjadi. Sebagaimana diketahui, pola belanja pemerintah biasanya menumpuk di awal tahun, dan baru direalisasikan keseluruhan menuju akhir tahun.
“Ke depan kami melihat bahwa pengeluaran fiskal bisa lebih cepat dan bisa juga bisa mencapai 5,4%,” tandasnya.
Adapun target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% di 2026 tersebut meningkat dari target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar 5,1%.
BI mencatat, peningkatan pertumbuhan ekonomi tahun depan sejalan dengan upaya BI terus memperkuat bauran kebijakan melalui kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang bersinergi dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah.
Selanjutnya: IHSG Tembus Level 8.405 di Sesi I Rabu (12/11), Bisa Melaju ke 8.500?
Menarik Dibaca: Promo Weekday Superindo & Hypermart 10-13 November 2025, Diskon 50%-Beli 1 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













