CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.748   19,00   0,11%
  • IDX 8.474   67,82   0,81%
  • KOMPAS100 1.175   10,03   0,86%
  • LQ45 857   8,05   0,95%
  • ISSI 296   2,12   0,72%
  • IDX30 446   3,49   0,79%
  • IDXHIDIV20 518   3,97   0,77%
  • IDX80 132   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,80   0,59%
  • IDXQ30 143   1,18   0,83%

Bank Indonesia Pangkas BI Rate 25 bps Jadi 4,75%


Rabu, 17 September 2025 / 14:47 WIB
Bank Indonesia Pangkas BI Rate 25 bps Jadi 4,75%
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) pangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 4,75% pada RDG September 2025


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 16-17 September 2025.

Bukan hanya suku bunga acuan atau BI rate, suku bunga deposit facility juga diturunkan sebesar 50 bps ke level 3,75%, dan suku bunga lending facility diturunkan 25 bps ke level 5,50%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, keputusan sejalan dengan upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5% plus minus 1%.

“Terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (17/9/2025).

Baca Juga: Sejumlah Bank Perlahan Mulai Menurunkan Bunga Kredit Seiring BI Rate Turun

Ke depan, BI akan mencermati ruang penurunan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sejalan dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi, dan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah.

Sementara itu, ekspansi likuiditas moneter dan kebijakan makroprudensial longgar terus diperkuat untuk menurunkan suku bunga, meningkatkan likuiditas, mendorong kredit pembiayaan bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui perluasan pembayaran digital, penguatan struktur industri pembayaran, serta penguatan daya tahunan infrastruktur sistem pembayaran.

“Arah bauran kebijakan moneter, makroprodensial, sistem pembayaran tersebut yang diarahkan untuk menjaga stabilitas dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tandasnya.

Selanjutnya: Erick Thohir Merapat Ke Istana, Bakal Dilantik Jadi Menpora?

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 16-30 September 2025, Magnum Classic-Almond Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×