kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Bank Dunia Samakan Pengumpulan Pajak Indonesia Setara Nigeria, Ini Kata Luhut


Rabu, 15 Januari 2025 / 11:25 WIB
Bank Dunia Samakan Pengumpulan Pajak Indonesia Setara Nigeria, Ini Kata Luhut
ILUSTRASI. Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan tersinggung saat Bank Duniamenyamakan pengumpulan pajak Indonesia dengan negara Nigeria.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan tersinggung saat Bank Dunia alias World Bank menyamakan pengumpulan pajak Indonesia dengan negara Nigeria.

Hal ini lantaran Bank Dunia menilai pengumpulan pajak Indonesia masih cukup rendah.

"World Bank datang ke kantor saya tiga minggu yang lalu, dia kasih presentasi mengatakan Indonesia salah satu negara yang collect pajaknya paling jelek. Kita disamakan sama Nigeria waktu itu. Saya agak tersinggung," ujar Luhut dalam acara IDN Times: Menavigasi Ekonomi Global, Strategi untuk 2025, Rabu (15/1).

Baca Juga: Luhut: Penerapan Simbara Mampu Tingkatkan Penerimaan Negara hingga 40%

Kendati begitu, ia menjelaskan bahwa pemerintah telah merencanakan langkah konkret melalui penerapan GovTech untuk menata dan mengidentifikasi permasalahan perpajakan.

Menurutnya, World Bank memperkirakan jika Indonesia mampu mengelola pajak secara optimal, maka penerimaan negara dapat meningkat hingga 6,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini setara dengan tambahan pendapatan sebesar Rp 1.500 triliun.

Baca Juga: Luhut Ingin Family Office Mulai Jalan Februari 2025, akan Ajukan Usul ke Prabowo

Oleh karena itu, Luhut meyakini Coretax System yang diusung oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan bisa menjawab persoalan perpajakan Indonesia.

"Sehingga tadi seperti contoh mengenai kritik dari World Bank, kita langsung respon dari GovTec ini. Ada empat pilar yang kita buat, dan salah satu Coretax yang dibuat Kemenkeu selangkah yang sangat hebat," katanya.

Selanjutnya: BPS Catat Ekspor Desember 2024 Capai US$ 23,46 Miliar, Turun 2,24% dari November

Menarik Dibaca: Apakah Membersihkan Rumah Benar Bagus Buat Kesehatan Mental? Intip Manfaat Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×