Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia melihat pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN terbilang lebih baik jika dibandingkan negara lainnya. Sekalipun pandemi Covid-19 berlangsung, ASEAN masih bisa mengatasi hal tersebut.
Presiden Bank Dunia (World Bank) Ajay Banga menyampaikan, pengentasan kemiskinan selama 30 hingga 40 tahun terakhir sangatlah mengesankan di seluruh dunia. Menurutnya, salah satu jalan untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan penciptaan kerja.
Akan tetapi, kemiskinan kembali meningkat pada masa pandemi Covid-19 berlangsung karena beragam sektor dengan lapangan kerja besar banyak yang terpaksa berhenti, sehingga menimbulkan PHK besar-besaran.
aBaca Juga: Bos IMF Sampaikan 3 Hal Ini Perlu Dilakukan Agar Ekonomi ASEAN Tumbuh Kuat
“Tetapi ASEAN merupakan pengecualian, yang telah berhasil keluar dari kondisi ini, namun banyak negara di dunia yang mengalami peningkatan angka kemiskinan,” tutur Banga dalam plenary session on three sub-themes of AIPF, Selasa (5/9).
Selain persoalan kemiskinan, Bank Dunia juga menilai permasalahan perubahan iklim dan kerawanan pangan juga perlu diatasi. Permasalahan tersebut juga menjadi visi dan misi Bank Dunia untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Mengutip dari laman resmi ASEAN dalam dua dekade terakhir, ASEAN mengalami penurunan kemiskinan yang stabil, dari 47% pada tahun 1990 menjadi 15% pada tahun 2015. Namun, angka kemiskinan masih terus berlanjut terutama di daerah pedesaan di kawasan ini.
Baca Juga: IMF Proyeksi Suku Bunga Global Meningkat Hingga 2025, ASEAN Perlu Waspada
ASEAN mendorong pendekatan multi-sektoral dan terpadu untuk mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan Visi Komunitas ASEAN 2025 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Penelitian aksi, inisiatif peningkatan kapasitas dan platform untuk pengetahuan dan pertukaran telah dibentuk untuk memfasilitasi dialog di antara berbagai pemangku kepentingan untuk mengentaskan kemiskinan dan mendorong pembangunan pedesaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News