kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IMF Proyeksi Suku Bunga Global Meningkat Hingga 2025, ASEAN Perlu Waspada


Selasa, 05 September 2023 / 16:15 WIB
IMF Proyeksi Suku Bunga Global Meningkat Hingga 2025, ASEAN Perlu Waspada
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyampaikan paparannya saat menjadi narasumber dalam Plenary Session 1 General Outlook from the Region usai pembukaan ASEAN Indo-Pasific Forum (AIPF), Jakarta, Selasa (5/9/2023).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. International Monetary Fund (IMF) memperkirakan tingkat suku bunga global akan tetap tinggi hingga 2024, bahkan akan berlanjut hingga 2025 mendatang.

Menurut Managing Director IMF Kristalina Georgieva , tingginya suku bunga global tersebut perlu diwaspadai oleh negara Kawasan ASEAN, sebab akan menimbulkan banyak kerugian.

“Kami perkirakan tingkat suku bunga akan tetap tinggi hingga tahun 2024, mungkin hingga tahun 2025. Hal ini mempunyai konsekuensi bagi ASEAN dalam hal kerugian bagi banyak negara,” tutur Kristalina dalam plenary session on three sub-themes of AIPF, Selasa (5/9).

Baca Juga: Jokowi Bertemu Bos Bank Dunia dan Managing Director IMF, Bahas Soal Ini

Selain itu, pembiayaan anggaran yang dikeluarkan di masing-masing negara akan tinggi, juga akan berdampak pada pelemahan mata uang, karena kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Sentral Eropa.

Kristalina menyampaikan, suku bunga global masih akan tinggi karena gangguan rantai pasok akibat pandemi Covid-19, perang di Ukraina dan Rusia  yang telah memberikan tekanan pada harga komoditas.

“Dan inflasi di sebagian besar negara maju dan banyak negara berkembang sedang turun namun belum cukup turun,” ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi dan Presiden Bank Dunia Bahas Reformasi Sistem Keuangan Global

Meski begitu, Kristalina menyebut ASEAN saat ini telah menjadi titik terang bagi perekonomian global yang sedikit redup. Pertumbuhan global tahun ini diperkirakan sekitar 3%, sementara  ASEAN sebesar 4,5% hingga 4,6%.

“Hal ini akan berlanjut hingga tahun depan. Mempertahankan momentum pertumbuhan ini sangatlah penting,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×