kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bank Dunia prediksi tingkat kemiskinan Indonesia naik 3,6%, ini kata Kemensos


Selasa, 09 Juni 2020 / 22:14 WIB
Bank Dunia prediksi tingkat kemiskinan Indonesia naik 3,6%, ini kata Kemensos
ILUSTRASI. JAKARTA,07/05-PATUNG BERJALAN. Dua warga dengan tubuh dilumuri cat berwarna perak mengharapkan belas kasih dari pengendara di kawasan Sudirman, jakarta, Kamis (07/05). Di tengah serangan pandemi Covid-19 banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan m


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

Kemudian, Asep menyebutkan, penanganan kemiskinan juga telah diakomodasi dalam Peraturan Presiden nomor 59 tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Seperti diketahui dalam Perpres terdapat 17 target pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. "Upaya menangani kemiskinan termasuk kemiskinan ekstrem itu harus dilakukan keterpaduan antara pemerintah, masyarakat sipil dan dunia usaha itu harus kompak," kata dia.

Baca Juga: Bank Dunia sebut ekonomi global tahun ini merosot paling dalam sejak Perang Dunia II

Oleh karena itu, Asep menilai tidak boleh ada satu pihak pun yang tidak dilibatkan. Artinya agenda penanganan kemiskinan harus menjadi agenda semua pihak sesuai dengan keahlian dan perannya.

"Pemerintah dengan kewajibannya, masyarakat dengan partisipasinya, dunia usaha dengan responsibility-nya," terang dia.

Asep menilai, gerakan penanganan kemiskinan yang paling bagus dari tingkat RT/RW. Jadi data-data kemiskinan itu harus disuplai dari RT/RW.

"Jadi ke depan itu RT/RW harus tau. Menangani kemiskinan harus melibatkan semua. Istilahnya harus gotong royong, untuk gotong royong harus diawali data yang terpadu," ucap Asep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×