kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.324   22,00   0,13%
  • IDX 6.748   -54,68   -0,80%
  • KOMPAS100 996   -9,58   -0,95%
  • LQ45 770   -7,10   -0,91%
  • ISSI 211   -0,96   -0,45%
  • IDX30 399   -2,56   -0,64%
  • IDXHIDIV20 482   -2,11   -0,44%
  • IDX80 113   -0,99   -0,87%
  • IDXV30 119   0,04   0,03%
  • IDXQ30 131   -0,86   -0,65%

Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Ini Jadi 2,9%


Rabu, 08 Juni 2022 / 17:14 WIB
Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Ini Jadi 2,9%
ILUSTRASI. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 menjadi 2,9%.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia memangkas pertumbuhan ekonomi global tahun 2022. Lembaga tersebut memperkirakan, ekonomi dunia tahun ini hanya akan tumbuh 2,9% yoy.

Ini jauh lebih rendah dari perkiraan pada awal tahun ini. Saat itu, Bank Dunia masih yakin pertumbuhan ekonomi dunia mampu mencapai 4,1% yoy. Proyeksi ini lebih rendah dari capaian pada tahun 2021 yang sebesar 5,7% yoy.

“Ini seiring dengan perang Ukraina yang menimbulkan disrupsi aktivitas, investasi, dan perdagangan, menurunnya permintaan, dan juga normalisasi kebijakan fiskal dan moneter di dunia,” tulis Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2022, Rabu (8/6).

Baca Juga: Bank Dunia Pangkas Tajam Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China, Jadi Segini

Presiden Bank Dunia David Malpass dalam kesempatan peluncuran laporan ini juga menyebut, tambahan risiko datang dari kuncitara di China dan stagflasi yang meningkat tajam, pasar keuangan global pun turut merasakan ketidakpastian.

Ini kemudian membawa risiko kepada banyak negara untuk kembali menghadapi resesi, sehingga memang perlu langkah cepat yang diambil oleh negara-negara di dunia.

Menurut Malpass, hal yang paling mendesak untuk dilakukan saat ini adalah mendorong produksi dan menghindari pembatasan perdagangan. Selain itu, perubahan kebijakan fiskal, moneter, iklim, dan terkait penarikn utang juga diperlukan untuk menghindari misalokasi modal dan kesenjangan.

Baca Juga: APBN Berisiko, Pemerintah Tak Bisa Terus-Terusan Tahan Kenaikan Harga BBM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×