kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Ini Jadi 2,9%


Rabu, 08 Juni 2022 / 17:14 WIB
Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Ini Jadi 2,9%
ILUSTRASI. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 menjadi 2,9%.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia memangkas pertumbuhan ekonomi global tahun 2022. Lembaga tersebut memperkirakan, ekonomi dunia tahun ini hanya akan tumbuh 2,9% yoy.

Ini jauh lebih rendah dari perkiraan pada awal tahun ini. Saat itu, Bank Dunia masih yakin pertumbuhan ekonomi dunia mampu mencapai 4,1% yoy. Proyeksi ini lebih rendah dari capaian pada tahun 2021 yang sebesar 5,7% yoy.

“Ini seiring dengan perang Ukraina yang menimbulkan disrupsi aktivitas, investasi, dan perdagangan, menurunnya permintaan, dan juga normalisasi kebijakan fiskal dan moneter di dunia,” tulis Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2022, Rabu (8/6).

Baca Juga: Bank Dunia Pangkas Tajam Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China, Jadi Segini

Presiden Bank Dunia David Malpass dalam kesempatan peluncuran laporan ini juga menyebut, tambahan risiko datang dari kuncitara di China dan stagflasi yang meningkat tajam, pasar keuangan global pun turut merasakan ketidakpastian.

Ini kemudian membawa risiko kepada banyak negara untuk kembali menghadapi resesi, sehingga memang perlu langkah cepat yang diambil oleh negara-negara di dunia.

Menurut Malpass, hal yang paling mendesak untuk dilakukan saat ini adalah mendorong produksi dan menghindari pembatasan perdagangan. Selain itu, perubahan kebijakan fiskal, moneter, iklim, dan terkait penarikn utang juga diperlukan untuk menghindari misalokasi modal dan kesenjangan.

Baca Juga: APBN Berisiko, Pemerintah Tak Bisa Terus-Terusan Tahan Kenaikan Harga BBM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×