Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin tertekan sepanjang tahun ini di tengah perlambatan ekonomi global.
Selain risiko perekonomian dan geopolitik global yang makin tinggi, tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia juga disebabkan oleh lemahnya produktivitas dan pertumbuhan tenaga kerja yang melambat.
Baca Juga: Bank Dunia: Indonesia terancam mengalami capital outflow besar
Di samping itu, Bank Dunia menilai, pelemahan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga disebabkan oleh upaya penurunan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Bank Dunia memandang, penurunan CAD bukan solusi utama untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. “Solusinya adalah meningkatkan foreign direct investment (FDI),” terang Bank Dunia dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (5/9).
Bank Dunia menyebut, penurunan CAD sama dengan penurunan pertumbuhan PDB. Secara teori, neraca transaksi berjalan merupakan tabungan (savings) dikurangi investasi (investment).
Baca Juga: Dikritik Bank Dunia soal insentif pajak, begini tanggapan Kemenkeu